PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

GFAC Kopasgat: Akurasi Mematikan, Pandu Serangan Tepat Sasaran

Kendaraan tempur Ground Forward Attack Control (GFAC) milik Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU merupakan aset penting dalam mendukung misi pertahanan Indonesia. Berbasis modifikasi Isuzu D-Max, kendaraan ini dibekali teknologi canggih untuk mendukung operasi militer.

Komandan Wing Komando I Kopasgat, Kolonel Pas Helmi A. Nange, menjelaskan peran krusial GFAC dalam menentukan koordinat musuh. “Bisa dibilang, kendaraan ini berperan krusial dalam menentukan lokasi koordinat musuh yang akan dihancurkan,” ujarnya saat ditemui di lokasi latihan Hardha Martuha I 2025 di Belitung Timur.

Teknologi Canggih GFAC

GFAC dilengkapi dengan sistem komunikasi dan pemantauan canggih. Dua radio utama, Radio RF 4050 dan Radio 2350, masing-masing dilengkapi dengan alat jamming untuk mencegah peretasan. Kedua radio ini memiliki jangkauan yang luas, terbukti mampu berkomunikasi dengan pesawat hingga jarak 50 kilometer.

Baca Juga :  Kabupaten Tangerang Termiskin di Banten, Dekat Jakarta Tapi Banyak Kemiskinan

Selain itu, kendaraan ini juga dipersenjatai dengan long range camera monitoring system. Sistem ini memiliki spesifikasi metode progresif scan, zoom 36 kali, sensor uncooled, dan sensor 1/4 exfiew thermal imager uncooled infrared focal plane detector. Fungsi utamanya adalah sebagai Bomb Damage Assessment (BDA), untuk menilai kerusakan setelah serangan udara. Sistem ini bahkan mampu mendeteksi sasaran manusia di malam hari.

GFAC telah teruji dalam berbagai operasi, terhubung dengan berbagai pesawat TNI AU seperti CN-295, F-16, Super Tucano, T-50, dan Hawk 100/200. Kemampuan interoperabilitas ini menunjukkan kesiapan GFAC dalam berbagai skenario misi.

Sistem Pendukung Lainnya

Selain GFAC, Tim Dalpur Detasemen Matra 1 juga menggunakan radio RF 23 yang lebih kecil, dengan jangkauan 18 kilometer. Sistem ini melengkapi GFAC dan memberikan fleksibilitas dalam operasi.

Baca Juga :  Hercules Minta Maaf Usai Sebut Sutiyoso Mulut Bau Tanah

Keberadaan sistem radio yang beragam ini memastikan konektivitas komunikasi yang handal dalam berbagai kondisi medan dan jarak. Hal ini sangat penting untuk menjamin kelancaran operasi militer. Sistem komunikasi yang tangguh menjadi kunci kesuksesan misi.

Peran Krusial dalam Operasi Militer

Satuan Matra Dalpur, yang beroperasi dengan GFAC dan RF 23, berperan sebagai unit pengintai dan penentu koordinat sasaran. Mereka bertindak sebagai mata dan telinga di medan operasi, menyusup ke wilayah rawan untuk mengamati situasi.

Informasi yang dikumpulkan oleh Satuan Matra Dalpur, termasuk koordinat sasaran, kemudian dikirimkan melalui GFAC atau RF 23. Ketepatan informasi yang dikirim sangat penting untuk keberhasilan serangan. Informasi yang salah dapat menyebabkan serangan meleset dan menimbulkan kerugian yang tak perlu.

Setelah menerima koordinat yang akurat, pusat komando dapat melancarkan serangan, baik berupa serangan udara maupun terjunan pasukan. Sistem ini menunjukkan koordinasi yang efisien antara unit pengintai dan unit penyerang.

Baca Juga :  PNM Pererat Silaturahmi Karyawan dan Keluarga Melalui Aksi Tebar Kebaikan

Riwayat Penugasan GFAC

GFAC telah terbukti handal dalam berbagai operasi penting. Kolonel Pas Nange menyebutkan keterlibatan GFAC dalam Operasi Madago Raya atau Tinombala di Poso tahun 2017, operasi gabungan Polri dan TNI untuk menangkap anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Selain itu, GFAC juga berperan penting dalam mengamankan pelaksanaan KTT G20 di Bali tahun 2024. Pengalaman operasional yang luas ini membuktikan kemampuan dan kehandalan GFAC dalam berbagai situasi dan kondisi.

Saat ini, GFAC kembali bersiap untuk menunjukkan kemampuannya dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Belitung. Latihan ini akan menjadi ajang uji kemampuan dan kesiapan GFAC dalam menghadapi berbagai tantangan di medan operasi.

Secara keseluruhan, GFAC merupakan contoh nyata inovasi teknologi dalam mendukung kemampuan pertahanan Indonesia. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efektifitas operasi militer, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI