Sebanyak 844 perusahaan BUMN resmi bergabung dengan Danantara, sebuah inisiatif strategis pemerintah Indonesia untuk mengkonsolidasikan dan memperkuat ekonomi nasional. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala BPI Danantara merangkap Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, pada Town Hall Danantara Indonesia 2025.
Angka 844 perusahaan tersebut mencakup perusahaan induk, anak perusahaan, dan cucu perusahaan BUMN. Keikutsertaan mereka secara resmi dimulai sejak 21 Maret 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk meningkatkan sinergi dan efisiensi dalam pengelolaan aset negara.
Rosan Roeslani menjelaskan bahwa konsolidasi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat perekonomian nasional. Proses konsolidasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari perusahaan-perusahaan besar yang memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Dasar Hukum dan Tujuan Danantara
Danantara didirikan berdasarkan filosofi Pasal 33 UUD 1945, yang menekankan pentingnya perekonomian Indonesia yang disusun berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini berarti bahwa pemerintah berperan aktif dalam mengarahkan dan mengatur perekonomian, sambil tetap menghormati mekanisme pasar.
Pemerintah akan melakukan intervensi jika mekanisme pasar dinilai menyimpang dari kepentingan nasional dan pembangunan nasional jangka panjang. Danantara diharapkan mampu menjadi solusi untuk mewujudkan cita-cita tersebut, dengan mendorong efisiensi, kolaborasi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kehadiran Danantara dinilai sangat krusial dalam konteks geopolitik dan geoekonomi global yang semakin kompleks. Dengan menguatkan ekonomi domestik, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan eksternal dan menjaga kemandirian ekonomi nasional.
Strategi dan Prinsip Kerja Danantara
Untuk mencapai visi besar tersebut, Danantara menerapkan strategi yang terencana dan terukur. Salah satu fokus utama adalah membangun sinergi untuk membentuk “Indonesia Incorporated,” sebuah ekosistem ekonomi yang terintegrasi dan saling mendukung.
Dalam mewujudkan hal ini, Rosan menekankan pentingnya tiga prinsip utama bagi seluruh jajaran Danantara dan BUMN yang terlibat, yaitu karakter, kompetensi, dan komitmen. Ketiga prinsip ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas.
Selain itu, Danantara juga diharapkan mampu menarik investasi asing, seperti yang telah ditunjukkan dengan kesuksesan menarik investasi dari Qatar. Hal ini menjadi bukti kepercayaan internasional terhadap kapabilitas dan profesionalitas Danantara.
Harapan dan Dampak Positif Danantara
Dengan bergabungnya 844 perusahaan BUMN, Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Hal ini tidak hanya terbatas pada peningkatan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga pada pemerataan kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah optimistis bahwa Danantara akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia, sehingga Indonesia mampu menghadapi tantangan global dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Keberhasilan Danantara akan bergantung pada sinergi yang kuat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta. Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, Danantara berpotensi besar untuk menjadi model bagi negara-negara berkembang lainnya dalam membangun kemandirian ekonomi.
