X Mulai Jual Akun Pengguna Tidak Aktif ke Organisasi Terverifikasi

Platform media sosial X, yang dulunya bernama Twitter, berencana menjual nama pengguna (username) yang tidak aktif kepada organisasi terverifikasi. Organisasi terverifikasi ini adalah akun bisnis yang berlangganan layanan X dengan biaya langganan sebesar $1.000 (sekitar Rp16 jutaan) per bulan.

Harga jual username yang ditawarkan cukup fantastis. Harga awal dimulai dari $10.000 (sekitar Rp165 jutaan) dan bisa mencapai ratusan ribu dolar, tergantung popularitas dan daya tarik nama pengguna tersebut. Ini merupakan strategi monetisasi baru yang cukup agresif dari X.

Informasi mengenai penjualan username ini pertama kali terungkap melalui pembaruan kode pada aplikasi web X yang ditemukan oleh pengembang Nima Owji. Meskipun situs pembelian username belum diluncurkan secara resmi, dokumen FAQ yang bocor menyebutkan bahwa proses pembelian akan dibantu oleh bot dan dijawab dalam waktu tiga hari kerja.

Strategi Monetisasi X di Bawah Kepemimpinan Elon Musk

Langkah X untuk menjual username tidak aktif bukanlah hal yang mengejutkan. Sejak diakuisisi oleh Elon Musk, platform ini telah menerapkan berbagai strategi monetisasi baru untuk meningkatkan pendapatan. Ini termasuk rencana lelang nama pengguna yang telah dipertimbangkan sejak lama.

Baca Juga :  Harga Mobil Toyota di Sulteng Terbaru Termurah! Tahun 2025 Semua Jabatan

Menurut laporan dari The New York Times, keputusan ini bertujuan untuk mendorong pengguna agar lebih aktif menggunakan akun mereka. Dengan demikian, nama pengguna tidak akan dianggap tidak terpakai dan tidak akan dijual oleh platform. Strategi ini juga berpotensi mengurangi jumlah akun tidak aktif yang menumpuk di platform.

Baca Juga :  Harga Mobil Toyota di Sulawesi Tenggara Update Terbaru Promo Menarik! Tahun 2025 Valid

X dilaporkan telah menghubungi calon pembeli potensial pada akhir tahun 2023 untuk menjajaki kemungkinan pembelian username yang tidak aktif. Ini menunjukkan bahwa rencana penjualan username tersebut telah dipersiapkan dengan matang.

Potensi Pendapatan dan Kontroversi

Jika rencana ini terealisasi, penjualan nama pengguna akan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi X, selain dari iklan dan langganan bulanan yang sudah ada. Namun, rencana ini juga berpotensi menimbulkan kontroversi. Beberapa pihak mungkin menganggap harga yang ditawarkan terlalu tinggi, sementara yang lain mungkin mempertanyakan keadilan sistem penjualan username ini.

Pertanyaan muncul mengenai transparansi proses seleksi dan kriteria penentuan harga. Apakah prosesnya adil dan tidak memihak? Bagaimana X akan memastikan bahwa proses penjualan tidak dimanipulasi atau disalahgunakan? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab secara transparan oleh X.

Baca Juga :  Harga Mobil Toyota di Yogyakarta Naik atau Turun? Cek Update Terbarunya! Tahun 2025 Semua Divisi

Implikasi Bagi Pengguna

Bagi pengguna X, rencana penjualan username ini memiliki beberapa implikasi. Pengguna perlu lebih waspada terhadap keamanan akun mereka dan memastikan akun mereka tetap aktif agar tidak dijual. Selain itu, pengguna juga perlu mempertimbangkan implikasi dari harga username yang tinggi terhadap ekosistem X secara keseluruhan.

Ke depannya, kita perlu menunggu pengumuman resmi dari X mengenai rencana penjualan username ini. Respon dari pengguna dan regulator juga akan menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan dan dampak jangka panjang dari strategi monetisasi ini.

Secara keseluruhan, rencana penjualan username oleh X merupakan langkah berani yang berpotensi menghasilkan pendapatan signifikan, tetapi juga berisiko menimbulkan kontroversi dan masalah etika. Suksesnya strategi ini akan bergantung pada bagaimana X mengelola proses penjualan dan mengatasi kekhawatiran pengguna.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di: