Pada tahun 1931, P.D. Gwaltney Jr. tiba di sebuah hotel di Washington D.C. dengan sebuah koper berisi barang berharga. Ia menanyakan kepada petugas hotel apakah kopernya bisa disimpan di brankas. Jawabannya yang mengejutkan, “Oh, hanya ham peliharaanku,” membuat petugas hotel penasaran.
Bukan lelucon. Gwaltney, seorang penjual ham dan pemilik perusahaan pengolahan daging babi ternama di Virginia, memang membawa “ham peliharaan”nya—sebuah ham asap berusia 30 tahun. Ham ini bukan sembarang ham; ia merupakan bagian dari sejarah panjang Smithfield, Virginia, sebagai “Ibu Kota Ham Dunia”.
Ham ini sering diikutsertakan dalam pekan raya daerah, pameran makanan, bahkan di kapal militer. Ia bahkan memiliki kostum kerah kuning khusus! Sebuah perusahaan asuransi menilai ham ini senilai $5.000 – $77.000 (sekitar Rp 82,8 juta – Rp 1,2 miliar dengan kurs Rp 16.500), menunjukkan betapa berharganya ham ini bagi Gwaltney.
Tracey L. Neikirk, kurator Isle of Wight County Museum, menceritakan betapa hati-hatinya Gwaltney menjaga hamnya. “Setiap kali ia pergi ke pameran makanan, [Gwaltney] membawa rantai khusus dan dia akan mengunci rantai itu ke lantai. Sehingga tidak ada yang akan mencuri ham itu,” kata Neikirk. Ini bukan hanya tindakan protektif biasa, melainkan juga strategi pemasaran jenius.
Sejarah Ham Smithfield dan Jalan Menuju “Ibu Kota Ham Dunia”
Hubungan antara Virginia dan daging ham sudah terjalin erat sejak lama. Ketika penjajah Inggris tiba di Jamestown pada 1607, mereka membawa babi dalam jumlah banyak. Populasi babi berkembang pesat di sekitar Smithfield dan Isle of Wight County, khususnya setelah Perang Saudara.
Babi-babi dibiarkan merumput di ladang kacang tanah, menghasilkan ham dengan rasa unik. Ham yang diproses dengan metode pengawetan tradisional ini memiliki aroma yang memikat selera dunia. Bahkan Ratu Victoria memesan enam ham Smithfield seminggu untuk istana pada pertengahan abad ke-19, menyebabkan harga ham Smithfield melambung tinggi.
Hal ini memicu munculnya pemalsuan ham Smithfield. Untuk menjaga kualitas dan reputasi ham Smithfield, pemerintah Virginia menetapkan aturan ketat tentang standar produksi, termasuk persyaratan babi harus diberi makan kacang tanah dan proses pengawetan dilakukan di wilayah Smithfield.
Peran Penting P.D. Gwaltney Jr. dalam Mempopulerkan Ham Smithfield
P.D. Gwaltney Jr. bergabung dengan bisnis kacang tanah keluarganya pada tahun 1891. Ia berperan penting dalam mengembangkan perusahaan tersebut menjadi produsen ham terkemuka. Ia belajar banyak tentang pemasaran dari ayahnya, yang terkenal karena menyimpan kacang tanah tertua di dunia.
Inspirasi untuk “ham peliharaan” Gwaltney Jr. bermula dari sebuah ham yang tak sengaja tertinggal di gudang pada tahun 1902. Ia memutuskan untuk menyimpannya dan mengamati berapa lama ham tersebut dapat bertahan. Kebakaran gudang pada tahun 1921 justru menjadi titik balik.
Kebakaran tersebut menghancurkan sebagian besar bisnis kacang tanah di Smithfield, memaksa penduduk setempat untuk mengandalkan ham sebagai komoditi utama. Gwaltney Jr. melihat peluang ini dan gencar mempromosikan ham peliharaannya, bahkan sampai mengasuransikan ham tersebut hingga $5.000.
Pada tahun 1932, ham tersebut muncul di acara televisi Robert Ripley’s “Believe It Or Not,” menambah popularitasnya. Ham berusia 30 tahun itu diklaim masih empuk dan lezat.
Warisan Ham Tertua di Dunia
Saat ini, ham tersebut, yang kini berusia lebih dari 120 tahun, tersimpan di Isle of Wight County Museum. Ham berwarna merah marun dengan bintik-bintik kuning dan putih serta kerutan dalam ini tetap menjadi daya tarik utama museum.
Meskipun masih bisa dimakan, ham seabad ini tentu tidak lagi selezat dulu. Namun, ia menjadi simbol penting dari sejarah dan ketekunan Smithfield dalam memproduksi ham berkualitas tinggi. Kisah ham ini menjadi bukti nyata bagaimana strategi pemasaran yang cerdas dan produk berkualitas tinggi dapat menciptakan warisan yang abadi.
Kisah ham ini juga menggambarkan bagaimana sebuah produk lokal bisa mencapai ketenaran internasional berkat keunikan, kualitas, dan strategi pemasaran yang tepat.