PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Prabowo Tegaskan: TNI Profesional, Dukung Reformasi, Tolak Kuasa Senjata

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menegaskan kembali komitmen TNI terhadap demokrasi dan reformasi di Indonesia. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan para purnawirawan TNI dan Polri, Presiden Prabowo membantah tuduhan bahwa TNI merupakan institusi yang haus kekuasaan dan menginginkan pemerintahan otoriter.

Ia menekankan peran penting TNI dan Polri dalam keberhasilan reformasi 1998. Menurutnya, tokoh-tokoh ABRI kala itu berperan menyelamatkan bangsa, bukan mempertahankan kekuasaan melalui jalur militer. Presiden Prabowo secara tegas menyatakan bahwa TNI telah berulang kali menunjukkan komitmennya untuk mundur dari politik kekuasaan.

Presiden Prabowo juga menyoroti semangat patriotisme yang tetap berkobar di hati para purnawirawan TNI. Banyak dari mereka yang kemudian terjun ke dunia politik, termasuk dirinya sendiri, didorong oleh rasa tanggung jawab dan keinginan untuk terus mengabdi kepada negara.

Peran TNI dalam Reformasi dan Demokrasi

Presiden Prabowo menyebutkan sejumlah tokoh purnawirawan TNI yang berkontribusi besar dalam proses reformasi dan kemudian mendirikan partai politik untuk melanjutkan pengabdian mereka kepada negara. Hal ini menunjukkan bahwa semangat nasionalisme dan keinginan untuk membangun bangsa tetap hidup dan diwujudkan melalui jalur konstitusional.

Baca Juga :  Bau Sampah Ganggu Warga JGC, DLH DKI Bantah dari RDF Rorotan Tahun 2025 Terkini

Ia mencontohkan tokoh-tokoh seperti Jenderal (Purn.) Try Sutrisno, Jenderal (Purn.) Wiranto, dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ketiga tokoh tersebut merupakan bukti nyata bagaimana purnawirawan TNI dapat berkontribusi dalam kancah politik melalui jalur demokrasi dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kedaulatan rakyat.

Baca Juga :  Strategi Efektif Menuntaskan Tugas Mandiri Modul Pedagogik PPG PAI 2025

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memahami sejarah dengan benar. Ia mengajak semua pihak untuk tidak melakukan interpretasi sejarah yang keliru dan menyesatkan. Menurutnya, penting untuk menghargai kontribusi positif TNI dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Kepercayaan Publik terhadap TNI

Presiden Prabowo juga menyampaikan hasil survei internasional yang menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap TNI masih sangat tinggi. Hal ini menunjukkan kredibilitas dan reputasi TNI yang baik di mata masyarakat. Kepercayaan publik ini menjadi modal penting bagi TNI dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Ia menegaskan bahwa kepercayaan publik tersebut harus dijaga dan ditingkatkan terus menerus. TNI harus senantiasa bekerja profesional, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat akan tetap terjaga dan TNI dapat semakin berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan negara.

Baca Juga :  Pungli Sudinhub Jakpus: DPRD Desak Pemecatan Segera Pelaku

Contoh Kepemimpinan yang Tidak Otoriter

Presiden Prabowo juga menggunakan contoh kepemimpinan Presiden Soeharto untuk menjelaskan bahwa kekuasaan tidak harus diraih melalui kekuatan militer. Presiden Soeharto, menurutnya, muncul sebagai pemimpin di tengah situasi krisis dan kekosongan kepemimpinan, bukan melalui perebutan kekuasaan secara paksa.

Hal ini menegaskan kembali komitmen Presiden Prabowo terhadap demokrasi dan penolakan terhadap segala bentuk kepemimpinan yang otoriter. Ia menegaskan kembali bahwa TNI berada di bawah kendali sipil dan selalu tunduk pada kedaulatan rakyat.

Sebagai penutup, pidato Presiden Prabowo Subianto tersebut menekankan pentingnya menjaga sejarah, menghargai kontribusi TNI dalam demokrasi, dan menjaga kepercayaan publik terhadap TNI. Ia berharap TNI dapat terus berperan aktif dalam pembangunan nasional dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI