PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Sukses Ternak Integrasi TNI Lamongan: Gandakan Produksi Padi 8 Ton

Pertanian terpadu atau integrated farming yang dikembangkan di Desa Jotosanur, Lamongan, Jawa Timur, telah menuai pujian dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Program kolaborasi antara Kodim 0812 Lamongan dan Kodam V/Brawijaya ini menunjukkan hasil yang mengesankan, yaitu panen padi hingga 8 ton per hektare.

Sistem ini mengintegrasikan tanaman pangan, peternakan, dan perikanan dalam satu kesatuan sistem yang saling mendukung. Hal ini bukan hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan. Gubernur Khofifah secara langsung meninjau lokasi yang dikenal sebagai Kampung Pandu ini bersama Pangdam V/Brawijaya dan Bupati Lamongan pada Senin, 16 Juni.

Keunggulan Pertanian Terpadu Kampung Pandu

Khofifah menekankan bahwa model pertanian terpadu Kampung Pandu telah melampaui sekadar ketahanan pangan, menuju kedaulatan pangan. Ia berharap model ini dapat direplikasi di berbagai daerah di Jawa Timur. Keberhasilan ini dibuktikan dengan panen padi varietas unggul PMJ 01 dan VKP 01, hasil inovasi Pelda Dulhadi dari Kodim 0812. Pengembangan varietas unggul ini terus berlanjut hingga varian PMJ 04.

Baca Juga :  Bill Gates Tinjau MBG: Indonesia Bidik Dukungan Global Lebih Luas

Sistem ini menawarkan nilai tambah ekonomi yang signifikan. Sebagai contoh, budidaya maggot untuk pakan ternak merupakan solusi untuk mengurangi ketergantungan impor pakan ikan dan ayam. Khofifah menyebut produksi maggot relatif sederhana, namun dampaknya luar biasa terhadap swasembada pakan.

Baca Juga :  Kabupaten Tangerang Termiskin di Banten, Dekat Jakarta Tapi Banyak Kemiskinan

Potensi Eduwisata dan Agrowisata

Kampung Pandu tidak hanya unggul dalam segi produktivitas pangan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai kawasan eduwisata dan agrowisata. Model pertanian terpadu yang terintegrasi dengan baik ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Timur bahkan Indonesia. Para petani dan pengunjung dapat belajar langsung tentang praktik pertanian berkelanjutan dan teknologi tepat guna yang diterapkan.

Potensi wisata ini dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekadar meningkatkan produksi pangan, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, mendorong seluruh jajaran dan pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk terus berinovasi. Ia melihat Kampung Pandu sebagai proyek percontohan yang menginspirasi daerah lain untuk menerapkan sistem pertanian terpadu. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat dalam mewujudkan swasembada pangan di Lamongan.

Baca Juga :  Bank Jateng Didorong Dongkrak UMKM dan Pendapatan Daerah

Kunjungan Gubernur Khofifah juga menandai peresmian Bukit Tidar, sebuah fasilitas pendukung yang menambah nilai tambah kawasan pertanian terpadu ini. Penandatanganan prasasti oleh Pangdam V/Brawijaya menandakan pentingnya kerjasama dan komitmen untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Jawa Timur.

Keberhasilan Kampung Pandu menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang terintegrasi dan inovasi teknologi tepat guna, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan. Model ini patut diadopsi dan dikembangkan lebih luas untuk memastikan ketahanan pangan nasional.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI