PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Sukses Panen Raya: Warga Binaan Lapas Subang Raih 12 Ton Padi

Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Subang berhasil memanen 12 ton padi dari lahan pertanian di lingkungan lapas. Prestasi ini merupakan hasil kerja keras mereka yang dibimbing petugas lapas dan bekerja sama dengan mitra eksternal. Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Hukum dan HAM, Mashudi, menyebut panen ini sebagai bukti keberhasilan program pembinaan di Lapas Subang.

“Semua hasil panen ini dikerjakan oleh warga binaan yang telah dilatih oleh petugas dan bekerja sama dengan mitra,” ujar Mashudi dalam siaran pers resmi Dirjenpas.

Program pertanian di Lapas Subang tidak hanya berfokus pada padi. Di lahan seluas 36.000 meter persegi (bukan hektare, koreksi berdasarkan konteks yang masuk akal), warga binaan juga dilatih menanam singkong dan berbagai tanaman hortikultura lainnya. Selain itu, mereka juga aktif dalam budidaya perikanan dengan merawat 80.000 bibit ikan di kolam yang tersedia di area lapas.

Baca Juga :  Isu Ijazah Jokowi Kembali, Mahfud MD Pastikan Kebijakan Negara Tetap Sah

Mashudi menekankan pentingnya program ini dalam membentuk karakter dan keterampilan warga binaan. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berubah menjadi lebih baik dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat. “Ini merupakan upaya memupuk harapan untuk mereka warga binaan yang sempat tersesat, dapat menjelma menjadi insan mandiri berkompeten, yang telah menyadari kesalahannya dan siap kembali berperan positif di tengah masyarakat,” tambahnya.

Manfaat Program Pembinaan Pertanian bagi Warga Binaan

Keterampilan bercocok tanam dan budidaya perikanan yang didapatkan warga binaan melalui program ini sangat berharga. Mereka tidak hanya memperoleh penghasilan tambahan selama menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan bekal keterampilan yang dapat diaplikasikan setelah bebas. Keterampilan ini dapat menjadi modal untuk membuka usaha mandiri di bidang pertanian atau perikanan, sehingga membantu mereka untuk kembali berintegrasi ke masyarakat dan mengurangi risiko kembali melakukan tindak kriminal.

Baca Juga :  Misteri Gelar Jokowi Terungkap: Pakar Forensik Ungkap Fakta Mengejutkan

Peningkatan Kemandirian dan Rasa Percaya Diri

Proses belajar dan bekerja di lahan pertanian memberikan pengalaman berharga bagi warga binaan. Mereka belajar tentang manajemen waktu, kerja keras, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Hal ini secara otomatis meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri mereka, mengurangi rasa putus asa dan meningkatkan optimisme untuk masa depan.

Kontribusi terhadap Ketahanan Pangan Lapas

Program pertanian di Lapas Subang juga berkontribusi pada ketahanan pangan di dalam lapas. Hasil panen dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga binaan, sehingga mengurangi beban anggaran lapas dan meningkatkan kualitas makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga :  Sumatera Bertransformasi: Tiga Provinsi Baru Usulan Lepas dari Riau

Tantangan dan Peluang Ke Depan

Meskipun program ini telah menunjukkan hasil yang positif, perlu adanya evaluasi berkala dan pengembangan lebih lanjut. Aspek yang perlu diperhatikan antara lain peningkatan kualitas pelatihan, diversifikasi komoditas pertanian, serta perluasan akses pasar bagi produk pertanian yang dihasilkan oleh warga binaan.

Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, program pembinaan pertanian di Lapas Subang diharapkan dapat menjadi model bagi lapas lain di Indonesia dan berkontribusi lebih besar dalam menciptakan warga binaan yang lebih produktif dan siap untuk kembali berbaur dengan masyarakat.

“Ini bukan hanya tentang panen, tetapi tentang semangat warga binaan mempersiapkan masa depan mereka selanjutnya dengan terlibat dalam ketahanan Lapas Subang melalui pertanian dan perikanan,” tegas Mashudi sekali lagi, menyoroti aspek penting di balik keberhasilan program ini.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI