PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Presiden Arahkan Lulusan Unhan Pacu Gerak Maju Bela Negara

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan langsung kepada para lulusan Universitas Pertahanan, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang bertanggung jawab atas program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Pertemuan penting ini berlangsung di Kampus Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu.

Dalam arahannya, Presiden Prabowo memuji dedikasi para SPPI. “Para SPPI dituntut untuk memastikan kelancaran dan kebersihan operasi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menjaga transparansi agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Presiden. Beliau menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan program ini agar bantuan tepat sasaran.

Program MBG merupakan program prioritas pemerintah, dan Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk mempercepat pemerataan program ini kepada 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Presiden juga menyampaikan apresiasinya atas dedikasi para SPPI dan berharap mereka terus memberikan yang terbaik untuk bangsa. Dukungan penuh dari pemerintah menjadi kunci keberhasilan program MBG ini. Selain itu, Presiden juga berpesan agar SPPI selalu mengedepankan kualitas dan kebersihan dalam proses pengolahan makanan.

Peran SPPI dalam Program MBG

Para SPPI memiliki peran krusial dalam keberhasilan program MBG. Mereka bertindak sebagai ujung tombak di lapangan, memastikan program berjalan lancar dan efektif. Keberadaan SPPI di berbagai daerah sangat penting untuk mengawasi distribusi makanan bergizi.

Baca Juga :  Presiden Jokowi: Pencak Silat, Benteng Karakter Bangsa di HUT IPSI

SPPI bertanggung jawab atas pengawasan dan pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). SPPG sendiri merupakan dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Setiap SPPG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang dibantu oleh ahli gizi dan akuntan.

Keterlibatan ahli gizi memastikan kualitas gizi makanan yang disiapkan sesuai standar kesehatan. Sementara itu, akuntan berperan penting dalam menjaga transparansi keuangan dan memastikan penggunaan dana program secara efektif dan efisien.

Baca Juga :  Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Mengambang Hari Keempat Pencarian

Target dan Pelaksanaan Program MBG

Program MBG dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada 6 Januari 2025. Pada hari pertama pelaksanaannya, 190 SPPG beroperasi di 26 provinsi, memasok makanan bergizi ke sekolah-sekolah dan posyandu.

Presiden Prabowo menetapkan target penerima manfaat MBG yang ambisius. Target penerima manfaat sebanyak tiga juta orang (anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui) pada periode Januari-April 2025. Kemudian, target dinaikkan menjadi enam juta orang pada periode April-Agustus 2025, dan 15-17 juta orang pada Agustus-September 2025. Target akhir tahun 2025 adalah 82,9 juta orang.

Target yang tinggi ini menuntut kerja keras dan koordinasi yang baik dari seluruh pihak terkait, termasuk para SPPI, pemerintah daerah, dan Kementerian terkait. Suksesnya program MBG bergantung pada komitmen bersama untuk mencapai tujuan mulia ini.

Dukungan dan Pengawasan Program MBG

Dalam pertemuan di Unhan, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran para pejabat tinggi negara ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap program MBG.

Baca Juga :  Dukungan PPP ke Prabowo 2024: Keputusan di Tangan Pengurus Baru

Selain memberikan arahan, Presiden Prabowo juga menyempatkan diri untuk berdialog langsung dengan para SPPI dan mendengarkan laporan mereka dari berbagai daerah. Hal ini menunjukkan kepedulian Presiden terhadap pelaksanaan program di lapangan dan kesediaannya untuk menerima masukan langsung dari para pelaksana program.

Keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada komitmen pemerintah dan para SPPI, tetapi juga membutuhkan pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala. Evaluasi berkala ini penting untuk memastikan program mencapai tujuan dan memperbaiki kekurangan yang mungkin ada. Transparansi dan akuntabilitas sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program ini.

Kesimpulannya, program MBG merupakan langkah signifikan pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Peran SPPI sebagai ujung tombak program ini sangat penting, dan dukungan penuh dari pemerintah serta pengawasan yang ketat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI