PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Penguatan Perempuan Banten: Kunci Atasi Kemiskinan Daerah

Mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini baru-baru ini menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendorong kemandirian ekonomi keluarga dan memberantas kemiskinan di Indonesia. Dalam Sarasehan Kebangsaan bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Raya” di Banten, Risma menyoroti masih tingginya angka kemiskinan, bahkan di daerah-daerah dengan potensi ekonomi yang besar seperti Banten yang berdekatan dengan Jakarta.

Risma mengamati bahwa banyak keluarga yang tetap miskin meskipun kepala keluarganya bekerja keras sebagai tukang becak, buruh, atau sopir. “Saya lihat yang miskin itu suaminya kerja, ada tukang becak, buruh, dan sopir. Akan tetapi, mereka tetap miskin. Kenapa? Karena peran ibu dalam ekonomi keluarga belum dimaksimalkan,” tegas Risma. Pernyataan ini menjadi inti dari pesannya, yaitu perlunya pemberdayaan perempuan secara ekonomi untuk mencapai kesejahteraan keluarga.

Strategi pengentasan kemiskinan, menurut Risma, tidak boleh hanya fokus pada kepala keluarga laki-laki. Memberdayakan ibu rumah tangga melalui pelatihan kewirausahaan dan peningkatan kemampuan pemasaran sangat krusial. Ia mencontohkan pengalamannya di Surabaya dalam membina UMKM rumahan yang berhasil meningkatkan ekonomi keluarga.

Pentingnya Peran Perempuan dalam Perekonomian

Risma mendorong perempuan untuk menjadi pelopor ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan kemampuan kewirausahaan dan pemasaran yang inovatif. “Ibu-ibu Banten bisa berubah. Jangan jualan pakai model lama. Bungkusnya harus rapi, tampilan menarik. Orang akan menilai produk itu enak, sehat, dan layak beli,” katanya. Pernyataan ini menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk dan daya saing agar UMKM perempuan dapat bersaing di pasar.

Baca Juga :  Jabar Peringkat Berapa? Ini 10 Provinsi dengan Internet Tercepat di Indonesia

Lebih lanjut, Risma menekankan pentingnya militansi perempuan dalam menciptakan pasar sendiri. “Kalau tidak menciptakan pasar, pasar itu akan diambil orang lain. Ini saatnya perempuan bangkit,” ucapnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan ekonomi perempuan tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada strategi pemasaran dan penguasaan pasar.

Baca Juga :  Maman Abdurrahman Pimpin IKA Trisakti, Usung Semangat Kebersamaan Alumni

Tantangan dan Peluang bagi Perempuan di Banten

Risma menyoroti ironi kondisi Banten yang secara geografis strategis namun masih memiliki angka kemiskinan yang tinggi. “Saya dari Jakarta ke sini tidak sampai 2 jam. Potensi geografis ini seharusnya menjadi kekuatan ekonomi kita, bukan justru sebaliknya,” ujarnya. Pernyataan ini menjadi penegasan akan pentingnya memanfaatkan potensi daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Ade Sumardi, menjelaskan bahwa sarasehan tersebut bertujuan memperkuat peran perempuan dalam ketahanan ekonomi keluarga. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan UMKM perempuan agar dapat naik kelas dan berkontribusi signifikan pada perekonomian daerah. Sarasehan ini juga bagian dari rangkaian Bulan Bung Karno, yang diisi dengan istigasah dan refleksi nilai-nilai kebangsaan, termasuk penguatan ekonomi berbasis rakyat.

Baca Juga :  Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia: WHO Awasi Uji Klinis, Amankah?

Strategi Pemberdayaan Perempuan

Berbagai strategi dapat diimplementasikan untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi. Salah satunya adalah melalui pelatihan kewirausahaan yang komprehensif, mencakup aspek produksi, pemasaran, dan manajemen keuangan. Selain itu, akses terhadap modal dan teknologi juga perlu difasilitasi agar perempuan dapat mengembangkan usahanya secara optimal.

Dukungan pemerintah dan lembaga terkait sangat penting dalam upaya ini. Pemberian pelatihan, akses permodalan, serta fasilitasi pemasaran dapat mendorong pertumbuhan UMKM yang dikelola perempuan. Selain itu, kampanye kesadaran masyarakat untuk mendukung produk UMKM perempuan juga sangat diperlukan.

Kesimpulannya, pemberdayaan perempuan merupakan kunci penting dalam pengentasan kemiskinan. Dengan memberikan akses terhadap pendidikan, pelatihan, dan kesempatan yang setara, perempuan dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi keluarga dan nasional. Peran pemerintah, masyarakat, dan juga perempuan itu sendiri sangat krusial dalam mewujudkan hal ini.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI