PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Pencarian Hari Kedua Kapal Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya: Hasil Masih Nihil

Operasi pencarian korban tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali memasuki hari kedua pada Jumat, 4 Juli 2024, namun belum membuahkan hasil signifikan. Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menyatakan hingga saat itu belum ada penemuan baru.

Tiga Search and Rescue Unit (SRU) dikerahkan dalam operasi pencarian ini: darat, laut, dan udara. SRU darat, terdiri dari Kodim dan Polres, menyisir pantai Gilimanuk dan Ketapang. Tim trauma healing juga disiagakan di lokasi.

SRU laut melibatkan kapal-kapal dari TNI AL, Polri, KPLP, ASDP, Basarnas, dan Gapasdap. Wilayah pencarian dibagi oleh Danlanal untuk memaksimalkan pencarian. Sementara itu, SRU udara menggunakan pesawat CN 235 dari Baharkam Polri dan Heli Rescue Basarnas 3606, namun hingga siang belum ada hasil positif.

Kendala Operasi Pencarian

Keterbatasan jarak pandang menjadi salah satu kendala utama. Penurunan visibilitas dari 10 kilometer menjadi 3 kilometer, ditambah gelombang laut yang meningkat dari 0,5-1,2 meter menjadi 2-2,5 meter, serta arus pasang surut, menyulitkan proses pencarian.

Baca Juga :  Misteri Tiga Ijazah Kehutanan UGM: Nomor 1120, 1117, dan 1115

Kondisi cuaca ekstrim ini sangat mungkin menjadi faktor penyebab utama kecelakaan. Data BMKG perlu dipelajari lebih lanjut untuk menganalisis detail kondisi cuaca pada saat kejadian.

Jumlah Korban dan Pencarian Selanjutnya

Hingga Jumat malam, 36 orang telah dievakuasi: 30 selamat dan 6 meninggal dunia. Berdasarkan manifest, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang (53 penumpang dan 12 kru), artinya masih ada 29 orang yang belum ditemukan.

Baca Juga :  Bantuan Asuransi BGN: Jaring Pengaman Nyata Bagi Peserta MBG

Pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu, 5 Juli 2024. Upaya maksimal akan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor cuaca dan kondisi laut. Koordinasi antar instansi terkait akan terus ditingkatkan untuk memastikan efektivitas pencarian.

Kronologi Kejadian dan Penyebab Dugaan Kecelakaan

KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan terbalik dan tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kapal sempat mengirim sinyal darurat pukul 00.16 WITA, lalu mengalami mati listrik (blackout) pukul 00.19 WITA.

Dugaan kuat penyebab tenggelamnya kapal adalah cuaca ekstrim, ditandai dengan gelombang laut yang tinggi mencapai 2,5 meter di Selat Bali. Kondisi ini diduga mengakibatkan hilangnya stabilitas kapal dan akhirnya karam di koordinat -08°09.371′, 114°25, 1569.

Baca Juga :  Menlu Sugiono Mewakili Prabowo di Puncak Perayaan HUT ke-77 IPSI

Investigasi lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perlu diteliti kondisi kapal, prosedur keselamatan, serta sistem peringatan dini cuaca.

Rekomendasi dan Kesimpulan

Perlu adanya peningkatan sistem peringatan dini cuaca yang lebih akurat dan efektif untuk para operator kapal. Peningkatan standar keselamatan dan pelatihan bagi awak kapal juga sangat penting.

Pemerintah dan pihak terkait perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan pelayaran di Selat Bali, termasuk pengawasan terhadap kondisi kapal dan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem. Semoga pencarian korban dapat segera membuahkan hasil dan keluarga korban mendapatkan kekuatan.

Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran dan perlunya kesiapan menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI