Jenderal TNI Agus Subiyanto, Panglima TNI, menghadiri Shangri-La Dialogue (SLD) 2025 di Singapura pada Jumat, 30 Mei. Kehadirannya bertujuan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. SLD, yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS), merupakan konferensi keamanan antar-pemerintah tingkat tinggi yang diadakan tahunan.
Menurut siaran pers Mabes TNI, Panglima TNI akan memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan berbagai tokoh penting di bidang pertahanan dan keamanan. Ia dijadwalkan bertemu menteri pertahanan, kepala kementerian terkait, dan para panglima militer dari berbagai negara di Asia-Pasifik. Pertemuan-pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan diskusi yang konstruktif.
Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, menjelaskan bahwa forum SLD akan membahas berbagai isu pertahanan, baik di tingkat regional Asia-Pasifik maupun global. Diskusi tersebut akan mencakup berbagai tantangan keamanan yang dihadapi kawasan, mulai dari ancaman terorisme hingga sengketa maritim.
Tujuan Partisipasi Indonesia dalam SLD 2025
Partisipasi Indonesia dalam SLD 2025 memiliki beberapa tujuan strategis. Selain memperkuat hubungan bilateral, Indonesia juga berupaya menjalin kerja sama pertahanan dengan negara-negara Asia lainnya. Kerja sama ini diyakini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga stabilitas regional.
Mayjen TNI Kristomei menekankan pentingnya SLD sebagai platform untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara para pembuat kebijakan keamanan di kawasan. “KTT ini bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara pembuat kebijakan terpenting di bidang pertahanan dan keamanan di kawasan tersebut,” jelasnya.
Indonesia berharap dapat menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain melalui SLD. Hubungan yang baik ini sangat krusial bagi terjaganya wilayah pertahanan Indonesia dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Pertemuan Bilateral Penting
Salah satu pertemuan bilateral penting yang dijadwalkan adalah pertemuan Panglima TNI dengan Jenderal Marrie Annabelle Jennie Carignan, Kepala Staf Pertahanan Angkatan Bersenjata Kanada. Pertemuan ini diharapkan akan membuka peluang kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Kanada, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas pertahanan dan pelatihan militer.
Selain itu, diharapkan pula akan terjalin kesepahaman dan kerja sama dalam menghadapi tantangan keamanan global bersama. Pertukaran informasi intelijen dan pengalaman dalam operasi militer juga menjadi hal yang mungkin dibahas dalam pertemuan tersebut.
Secara keseluruhan, kehadiran Panglima TNI di SLD 2025 merupakan langkah strategis Indonesia untuk memperkuat diplomasi pertahanan dan menjaga kepentingan nasional di tengah dinamika geopolitik regional yang semakin kompleks. Partisipasi aktif dalam forum internasional seperti SLD sangat penting untuk meningkatkan kerja sama dan pemahaman antar negara.
Keberhasilan diplomasi pertahanan akan berkontribusi pada stabilitas dan keamanan kawasan Asia-Pasifik, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai negara yang bertanggung jawab dalam menjaga perdamaian dunia.