PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Misteri Tiga Nomor Ijazah Kehutanan UGM: 1120, 1117, dan 1115

Pada tahun 2021, seorang insinyur elektro melakukan penelitian independen terkait ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikeluarkan pada 5 November 1985. Penelitian ini dipicu oleh kontroversi yang mengemuka terkait ijazah Presiden Joko Widodo, yang oleh beberapa pihak dipertanyakan keasliannya.

Insinyur tersebut tergerak untuk menyelidiki isu tersebut setelah melihat berbagai tuduhan yang beredar di media sosial, terutama yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh publik seperti Roy Suryo dan Rismon Sianipar. Ia menekankan pentingnya mencari kebenaran dengan hati yang bersih, bukan hanya mencari kesalahan.

Awalnya, ia mencari informasi di Twitter. Ia menemukan beberapa foto ijazah UGM Fakultas Kehutanan yang dikeluarkan pada tanggal yang sama. Ia kemudian memperoleh dua sampel ijazah, bernomor 1117 dan 1120, untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian difokuskan pada keaslian blangko ijazah, bukan hanya pada isi tulisan di dalamnya.

Analisis Blangko Ijazah

Penelitian insinyur tersebut berfokus pada analisis blangko ijazah. Ia berargumen bahwa jika blangko ijazah tidak sah, maka ijazah tersebut otomatis palsu. Sebaliknya, jika blangko asli tetapi isi ijazah tidak sah, maka bisa disebut sebagai ijazah palsu.

Baca Juga :  Kejagung Sita Rest Area Jagorawi: Sarang Cuci Uang Korupsi Tambang?

Setelah membandingkan dua sampel ijazah (nomor 1117 dan 1120), ia menemukan perbedaan signifikan pada blangko keduanya. Hal ini mengindikasikan kemungkinan penggunaan master cetak yang berbeda. Pengalamannya di bidang percetakan membuatnya mampu mengenali perbedaan-perbedaan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa dalam proses pencetakan skala besar, seperti pencetakan ijazah untuk ratusan wisudawan, seharusnya menggunakan satu master cetak agar memastikan keseragaman. Perbedaan pada blangko ijazah menunjukkan kemungkinan penggunaan beberapa master cetak yang berbeda.

Baca Juga :  Menkumham Ancam Cabut Kewarganegaraan Marinir yang Bergabung Tentara Rusia

Pencarian Sampel Ketiga dan Perbandingan Visual

Untuk memperkuat penelitiannya, insinyur tersebut mencari sampel ijazah ketiga. Ia mendapatkan foto ijazah bernomor 1115, yang merupakan foto hitam putih. Ia menggunakan metode komparasi visual untuk membandingkan ketiga sampel ijazah tersebut.

Dengan menggunakan layar besar, ia membandingkan detail-detail pada ketiga ijazah, termasuk logo UGM dan detail-detail pada desainnya. Analisis visual tersebut menguatkan kesimpulannya bahwa ijazah-ijazah tersebut dicetak dengan master cetak yang berbeda.

Ia menjelaskan metode analisisnya dengan detail, misalnya dengan menunjukan bagaimana ia melacak garis-garis pada desain ijazah dan membandingkan posisi elemen-elemen desain di ketiga ijazah. Kesimpulannya, ijazah nomor 1115 identik dengan 1117, tetapi berbeda dengan ijazah nomor 1120.

Baca Juga :  Firli Bahuri Bantah Keterlibatan Kasus Hasto Kristiyanto

Kesimpulan dan Implikasi

Berdasarkan analisisnya, insinyur tersebut menyimpulkan bahwa ijazah dengan nomor 1120 dicetak menggunakan blangko yang berbeda dari blangko ijazah nomor 1115 dan 1117. Ia menekankan bahwa analisisnya berfokus pada blangko ijazah, bukan pada isi ijazah.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, jika Fakultas Kehutanan UGM pada saat itu meluluskan ratusan mahasiswa, mengapa ijazah-ijazah tersebut dicetak menggunakan beberapa master cetak yang berbeda? Ini adalah pertanyaan yang menurutnya perlu dijawab oleh pihak UGM untuk memberikan klarifikasi yang lebih jelas.

Insinyur tersebut menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan lebih lanjut kepada pihak berwenang, jika diperlukan, demi mencari kebenaran.

Penelitian ini menimbulkan pertanyaan penting tentang standar pengamanan dan proses pencetakan ijazah di perguruan tinggi. Perbedaan blangko ijazah yang ditemukan membuka ruang untuk investigasi lebih lanjut terkait pengawasan dan prosedur pencetakan dokumen penting seperti ijazah.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI