Perdebatan mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencuat. Sebuah kanal YouTube menampilkan analisis visual perbandingan tiga ijazah dari fakultas tersebut, yang dikeluarkan pada tanggal 5 November 1985, dengan nomor seri berbeda.
Analisis ini dilakukan oleh seorang insinyur elektro yang diundang sebagai tamu di podcast tersebut. Ia membandingkan ijazah bernomor seri 1120, 1117, dan 1115. Perbedaan mencolok terlihat pada visual ijazah tersebut, bahkan menurut sang insinyur, perbedaannya sangat mudah dikenali oleh orang awam sekalipun.
Perbedaan paling menonjol terletak pada huruf-huruf tertentu, khususnya huruf “A” pada kata “Sarjana”. Tidak hanya huruf “A”, tetapi juga huruf lain seperti “N” menunjukkan perbedaan yang signifikan antar ijazah. Bahkan, hanya pada satu baris tulisan “Sarjana Kehutanan”, ditemukan sekitar sepuluh perbedaan detail.
Analisis Visual Ijazah
Insinyur tersebut menjelaskan bahwa perbedaan tidak hanya terbatas pada huruf. Ia juga mencatat perbedaan pada ketajaman gambar, detail daun dan kelopak pada logo UGM, serta tulisan “Gadjah Mada” pada lingkaran logo. Ia menambahkan bahwa analisis lebih detail menggunakan perangkat lunak menunjukkan perbedaan yang lebih signifikan lagi.
Ia membandingkan ijazah yang diterimanya pada tahun 2021 (hitam putih) dengan ijazah yang lebih baru (berwarna) yang diterimanya baru-baru ini, serta ijazah bernomor 1115. Perbedaan warna, ketajaman, dan detail visual lainnya menjadi poin penting dalam analisisnya.
Perbedaan-perbedaan ini menjadi sorotan karena sebelumnya muncul dugaan mengenai keaslian ijazah Jokowi. Tuduhan tersebut dilontarkan oleh beberapa pihak, memicu kontroversi dan perdebatan publik.
Tanggapan UGM
Di sisi lain, pihak UGM secara tegas menyatakan bahwa Joko Widodo memang merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM. Penegasan ini pernah disampaikan langsung oleh Rektor UGM, Ova Emilia. Pernyataan terbaru dari Dekanat Fakultas Kehutanan UGM juga memperkuat hal tersebut pada tahun 2025.
Pernyataan UGM ini bertujuan untuk meredam kontroversi yang beredar dan menegaskan keabsahan ijazah Jokowi. Namun, perbedaan visual ijazah yang ditunjukkan di kanal YouTube tersebut tetap menjadi bahan perdebatan dan membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.
Kesimpulan Sementara
Analisis visual ijazah yang disajikan menunjukkan perbedaan signifikan antara ketiga ijazah yang dibandingkan. Meskipun UGM telah menegaskan status Jokowi sebagai alumni, perbedaan visual tersebut tetap menimbulkan pertanyaan dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mencapai kesimpulan yang definitif. Mungkin perlu dilakukan pemeriksaan forensik untuk memastikan keabsahan dokumen tersebut.
Perlu diingat bahwa analisis visual ini hanyalah salah satu sudut pandang. Investigasi lebih lanjut, mungkin melibatkan ahli forensik dokumen dan pihak berwenang, diperlukan untuk menyelesaikan kontroversi ini secara tuntas dan memberikan kepastian kepada publik.