Polemik pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi periode 2025-2029 akhirnya mereda. Mantan Ketua KONI Provinsi Jambi dan praktisi hukum, Indra Armendaris, menyerukan agar semua pihak mengakhiri perdebatan dan fokus pada peningkatan prestasi olahraga di Jambi.
Indra menegaskan sahnya terpilihnya AKBP Mat Sanusi sebagai Ketua KONI Provinsi Jambi. Ia menekankan bahwa proses pemilihan telah berlangsung transparan dan sesuai mekanisme yang berlaku. Keputusan tersebut didukung penuh oleh 37 suara dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) KONI Provinsi Jambi.
“Semua persyaratan telah dibahas dan diputuskan oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) saat Musprovlub KONI Provinsi Jambi. Hasil musyawarah itu juga menunjukkan bahwa AKBP Mat Sanusi memperoleh dukungan mutlak dengan 37 suara,” ungkap Indra.
Legitimasi kepemimpinan Mat Sanusi diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) resmi dari Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. SK ini menjadi bukti legalitas dan kewenangan Mat Sanusi sebagai Ketua KONI Provinsi Jambi.
“Dengan adanya SK dari KONI Pusat, maka tidak ada lagi ruang untuk mempertanyakan keabsahan Mat Sanusi. Ia telah sah menjabat dan punya kewenangan penuh sebagai Ketua KONI Provinsi Jambi,” tegas Indra.
Status Mat Sanusi sebagai anggota aktif Polri, menurut Indra, bukanlah suatu masalah. KONI, sebagai lembaga independen, tidak terikat pada institusi tertentu. Pengalaman Mat Sanusi di kepolisian bahkan dinilai dapat memperkuat tata kelola dan integritas KONI Jambi.
“KONI adalah organisasi yang berdiri sendiri. Status keanggotaan beliau di Polri tidak menimbulkan konflik kepentingan. Bahkan, pengalaman beliau di institusi penegak hukum justru bisa memperkuat tata kelola dan integritas organisasi olahraga di Jambi,” jelas Indra.
Indra mengajak semua pihak, terutama para pelaku olahraga di Jambi, untuk bersatu dan fokus membangun prestasi. Polemik yang berkepanjangan hanya akan menghambat kemajuan olahraga di Provinsi Jambi.
“Saatnya kita melangkah ke depan. Energi kita sebaiknya digunakan untuk mendukung program KONI dalam meningkatkan kualitas pembinaan atlet dan menambah perolehan medali di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Indra.
Analisis Lebih Lanjut Terhadap Polemik KONI Jambi
Polemik ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan pimpinan organisasi olahraga. Kejelasan mekanisme dan aturan yang diikuti menjadi kunci untuk mencegah munculnya perselisihan dan memastikan kepemimpinan yang diterima semua pihak. Ke depannya, perlu adanya mekanisme pengawasan yang lebih kuat untuk mencegah potensi konflik serupa.
Peran KONI dalam Pembinaan Atlet
KONI memiliki peran krusial dalam pembinaan atlet berprestasi. Kepemimpinan yang stabil dan didukung penuh akan memudahkan KONI dalam menjalankan program-program pembinaan, termasuk pelatihan, pendanaan, dan partisipasi dalam kompetisi tingkat nasional dan internasional. Suksesnya KONI dalam membina atlet akan berdampak langsung pada peningkatan prestasi olahraga di Jambi.
Tantangan Kepemimpinan Mat Sanusi
Meskipun telah sah menjabat, Mat Sanusi dihadapkan pada tantangan besar dalam memimpin KONI Jambi. Ia perlu membangun konsolidasi internal, merumuskan program kerja yang jelas dan terukur, serta menjalin kerjasama yang efektif dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan sponsor. Keberhasilannya akan menentukan masa depan olahraga Jambi.
Kesimpulannya, berakhirnya polemik ini diharapkan membuka jalan bagi KONI Provinsi Jambi untuk fokus pada peningkatan prestasi olahraga. Kepemimpinan yang solid dan dukungan penuh dari seluruh pihak sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Semoga olahraga Jambi dapat terus berkembang dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional.
