PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Hercules Minta Maaf Usai Sebut Sutiyoso Mulut Bau Tanah

Hercules Rosario Marshal, Ketua Umum GRIB Jaya, baru-baru ini mengunjungi Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso, mantan Kepala BIN, di kediamannya di Cibubur, Jakarta Timur. Pertemuan yang berlangsung Rabu (28/5) ini menandai berakhirnya polemik yang sempat terjadi antara keduanya.

Pertemuan tersebut dilatarbelakangi oleh pernyataan kontroversial Hercules yang sebelumnya menyinggung Sutiyoso. Pernyataan yang dianggap kurang pantas tersebut telah menimbulkan ketegangan di antara keduanya. Sebagai bentuk permohonan maaf, Hercules menyampaikan penyesalan atas ucapannya.

Sebagai wujud permohonan maaf yang lebih formal, Hercules tak hanya mengucapkan kata maaf secara lisan. Ia juga memberikan kain Timor kepada Sutiyoso. Kain Timor ini merupakan simbol permintaan maaf dalam adat istiadat Timor Leste, menunjukkan keseriusan Hercules dalam memperbaiki hubungannya dengan Sutiyoso.

Permintaan Maaf dan Hubungan Emosional

Dalam pertemuan tersebut, Hercules menekankan rasa hormatnya kepada Sutiyoso. Ia menjelaskan bahwa pernyataannya yang menyinggung tersebut dilontarkan secara spontan dan bukan merupakan niat yang jahat. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Sutiyoso.

Baca Juga :  Strategi Harga Jual Gado-gado: Untung 10% dari Biaya Produksi Rp25.000/4 Bungkus

Hercules menjelaskan latar belakangnya, menekankan didikan yang diterimanya dari baret merah, yang mengajarkannya tentang kesetiaan dan loyalitas. Hal ini ia sampaikan untuk memberikan konteks kepada Sutiyoso dan menjelaskan mengapa ia sangat menghargai sosok Sutiyoso.

Baca Juga :  Pungli Sudinhub Jakpus: DPRD Desak Pemecatan Segera Pelaku

Sutiyoso, merespon permintaan maaf tersebut dengan bijak. Ia mengingat kembali sejarah perjuangan Kopassus dan TBO dalam membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI. Perjuangan tersebut telah menciptakan ikatan emosional yang kuat antara para prajurit, termasuk Sutiyoso, Hercules, dan Erico Gutteres.

Sejarah Perjuangan dan Pengampunan

Sutiyoso menceritakan bagaimana hubungan emosional yang kuat tersebut terbentuk melalui pengalaman-pengalaman berdarah di medan perang, bukan melalui hubungan yang mesra. Sejarah perjuangan bersama ini, menurut Sutiyoso, tidak dapat dilupakan begitu saja.

Dengan mengingat kembali ikatan emosional dan sejarah tersebut, Sutiyoso memaafkan Hercules. Ia menganggap Hercules seperti adik dan anaknya sendiri. Baginya, kesalahan yang dilakukan Hercules adalah hal yang manusiawi dan sudah dimaafkan, terlebih karena Hercules telah meminta maaf secara terbuka.

Baca Juga :  Danone Indonesia: Raih Empat Penghargaan Bergengsi di WSO Safety Awards 2025

Pertemuan ini tidak hanya menjadi penyelesaian konflik pribadi, tetapi juga menjadi refleksi penting tentang nilai-nilai kesetiaan, pengampunan, dan pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa. Sikap bijak Sutiyoso dalam menerima permintaan maaf Hercules menjadi teladan bagi masyarakat.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya berhati-hati dalam berkomunikasi, terutama di era media sosial yang begitu cepat menyebarkan informasi. Sebuah pernyataan yang dilontarkan tanpa pertimbangan matang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI