Persebaya Surabaya bersiap menghadapi musim baru 2025/26 dengan strategi memperkuat lini tengah. Setelah ditinggal Mohammed Rashid dan melepas Gilson Costa, tim berjuluk Green Force ini mengincar dua pemain berlabel timnas untuk mendampingi Dejan Tumbas.
Dua nama yang santer dikaitkan adalah Rachmat Irianto dan Pablo Ganet. Kombinasi ini diproyeksikan akan membentuk kekuatan lini tengah yang solid dan mematikan. Nilai pasar keduanya mencapai angka fantastis, menunjukkan ambisi besar Persebaya di musim ini.
Rachmat Irianto: Kembali ke Pelukan Green Force
Rachmat Irianto, mantan kapten dan ikon Persebaya, dikabarkan akan kembali ke Surabaya setelah dua musim membela Persib Bandung. Kabar kepindahannya sudah beredar luas dan disebut-sebut sebagai “done deal” sejak Juni 2025.
Pemain kelahiran Surabaya ini telah menyepakati kontrak berdurasi dua tahun hingga 2027. Kepulangannya akan menjadi momen emosional bagi suporter Persebaya, mengingat Irianto merupakan jebolan asli akademi klub.
Kontraknya bersama Persib telah habis pada Maret 2025, dengan opsi perpanjangan hingga Juni. Hal ini memudahkan Persebaya untuk merekrutnya tanpa biaya transfer tambahan. Ia akan mengisi posisi gelandang bertahan (DMF) dengan tinggi 1,75 meter dan kaki kanan sebagai kekuatan utamanya.
Sebagai pemain serba bisa, Irianto juga dapat diandalkan sebagai bek tengah dalam situasi darurat. Pengalamannya membela timnas Indonesia di berbagai level usia menjadi nilai tambah yang signifikan. Transfermarkt mematok nilai pasarnya sekitar Rp 4,35 miliar.
Pablo Ganet: Pengalaman Eropa dan Asia
Sementara itu, slot pemain asing kemungkinan besar akan diisi oleh Pablo Ganet, gelandang serang asal Guinea Khatulistiwa yang juga memiliki kewarganegaraan Spanyol. Namanya mencuat setelah kepergian Mohammed Rashid.
Pablo memiliki pengalaman bermain di tim junior Real Betis dan beberapa klub profesional di Liga Spanyol. Saat ini, ia bermain untuk Mérida AD di kasta ketiga Liga Spanyol dan kontraknya akan berakhir pada Juni 2025. Status bebas transfer menjadi keuntungan bagi Persebaya.
Pemain berusia 30 tahun dengan tinggi 1,82 meter ini bermain di posisi gelandang tengah (CMF). Ia dikenal memiliki visi bermain yang luas, distribusi bola akurat, dan tendangan jarak jauh yang berbahaya. Pengalamannya bermain di Asia, di klub Kazma SC (Kuwait) dan Saham Club (Oman), membuatnya dinilai cocok beradaptasi dengan Liga 1.
Nilai pasar Pablo Ganet juga diestimasi sekitar Rp 4,35 miliar, sama dengan Rachmat Irianto. Total nilai transfer kedua pemain ini mencapai angka Rp 8,7 miliar, sebuah investasi besar yang menunjukkan keseriusan Persebaya dalam membangun tim.
Sinar Terang di Lini Tengah Persebaya
Kombinasi Rachmat Irianto, Dejan Tumbas, dan Pablo Ganet diprediksi akan menjadi poros utama permainan Persebaya di musim depan. Ketiga pemain ini memiliki kelebihan masing-masing, yang saling melengkapi.
Dengan hanya satu slot pemain asing di lini tengah, manajemen Persebaya telah melakukan pertimbangan matang dalam memilih Pablo Ganet. Profil dan kemampuannya dinilai sangat cocok untuk melengkapi peran Dejan Tumbas.
Kehadiran Rachmat Irianto juga memberikan solusi jangka panjang, baik di sektor pertahanan maupun tengah. Kepemimpinannya di ruang ganti diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi pemain muda Persebaya.
Meskipun belum diumumkan secara resmi, rumor bergabungnya kedua pemain ini semakin menguat. Jika benar terealisasi, kombinasi ini akan menjadi salah satu lini tengah terkuat yang pernah dimiliki Persebaya Surabaya. Perpaduan pengalaman internasional, nilai pasar tinggi, dan kualitas permainan diharapkan akan mampu mengangkat performa tim secara signifikan.
