PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Mendagri Desak Kepala Daerah Sediakan Lahan Bangun SPPG

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, baru-baru ini menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.12/2119/SJ. SE ini mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendukung program Makan Bergizi (MBG) dengan menyediakan lahan untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dalam SE tersebut, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota diminta mengusulkan tiga lokasi tanah milik Pemda untuk dipinjamkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Tujuannya adalah memperluas jangkauan program MBG, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya percepatan realisasi program MBG. Beliau berharap Pemda segera mendukung program ini guna membantu mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat Program MBG dan Peran Pemerintah Daerah

Program MBG bukan hanya sekadar pemenuhan gizi, melainkan juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Program ini membuka peluang kerja baru, khususnya di daerah, melalui penyerapan tenaga kerja lokal. Diperkirakan setiap SPPG membutuhkan sekitar 50 relawan.

Baca Juga :  Strategi Efektif Menuntaskan Tugas Mandiri Modul Pedagogik PPG PAI 2025

Selain itu, program MBG juga diharapkan dapat mendorong terwujudnya ekonomi sirkular. Rantai pasok pangan yang terhubung dan berkelanjutan akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Mendagri bahkan meminta agar Pemda mengalokasikan hasil efisiensi anggaran untuk mendukung program MBG.

Peran Penting Pemda dalam Program MBG:

  • Pengembangan infrastruktur SPPG: Pemda berperan dalam menyediakan fasilitas SPPG sebagai dapur umum, tempat pengolahan dan penyiapan makanan bergizi.
  • Pembinaan sumber daya lokal: Pemda membantu dalam penyediaan bahan baku makanan bergizi. Setiap SPPG melayani sekitar 3000 penerima manfaat, membutuhkan pasokan besar bahan-bahan seperti beras, telur, daging, sayur, susu, dan buah. Ini berpotensi mengembangkan ekonomi lokal.
  • Penyaluran MBG kepada sasaran: Pemda berkolaborasi dengan BGN menyalurkan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kader Posyandu dapat dilibatkan dalam pendistribusian, dengan insentif yang disediakan oleh BGN untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran dan efisien.
  • Baca Juga :  Chairul Tanjung: STAIB Barus, Pusat Peradaban Islam Baru Indonesia Tahun 2025 Update

    Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan apresiasi atas dukungan Mendagri. Beliau menekankan pentingnya peran Pemda dalam kesuksesan program MBG. Kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah sangat krusial untuk mencapai tujuan program ini.

    Tantangan dan Solusi Implementasi Program MBG

    Meskipun program MBG menawarkan banyak manfaat, implementasinya pasti menghadapi tantangan. Salah satu tantangan yang mungkin muncul adalah ketersediaan lahan yang sesuai dan proses perizinan pembangunan SPPG. Koordinasi yang baik antar lembaga pemerintahan sangat penting untuk mengatasi hal ini.

    Baca Juga :  Korupsi Wifi Sleman: Miliaran Rupiah Hilang, Polisi Usut Jaringan

    Selain itu, kesinambungan pendanaan juga menjadi kunci keberhasilan program MBG. Pembiayaan operasional SPPG, termasuk pengadaan bahan baku makanan dan insentif untuk relawan, perlu dipertimbangkan secara matang dan terencana dengan baik agar program dapat berjalan berkelanjutan.

    Penting juga untuk memastikan kualitas gizi makanan yang disediakan dan pengawasan distribusi agar tepat sasaran. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan monitoring berkala terhadap relawan dan petugas SPPG.

    Secara keseluruhan, program MBG merupakan inisiatif yang sangat positif dan berpotensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah. Dukungan penuh dari seluruh pihak, terutama Pemda, sangat penting untuk memastikan kesuksesan program ini dalam jangka panjang.

    Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

    PASANG IKLAN ANDA DISINI
    PASANG IKLAN ANDA DISINI