Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, secara tegas membantah isu serangan siber yang menyebabkan gangguan pada aplikasi JakOne Mobile pada tanggal 29 Maret 2025. Hasil investigasi internal menunjukkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh sistem keamanan otomatis yang dipicu secara internal, bukan serangan dari pihak luar.
Agus menjelaskan bahwa sistem keamanan otomatis tersebut memicu proses perbaikan sistem yang mengakibatkan gangguan sementara pada layanan JakOne Mobile. Proses perbaikan sistem ini mengakibatkan beberapa fitur, seperti transfer antar bank, sementara tidak dapat diakses. Namun, Bank DKI memastikan bahwa gangguan ini telah ditangani dan layanan telah kembali normal.
Meskipun terjadi gangguan, Agus menekankan bahwa dana nasabah tetap aman dan terjamin. Transaksi melalui ATM dan sebagian besar fitur mobile banking tetap dapat diakses selama periode gangguan. Bank DKI menyarankan nasabah korporasi untuk memeriksa saldo dan transaksi melalui kanal alternatif seperti sistem manajemen kas perusahaan atau dengan menghubungi cabang Bank DKI terdekat.
Penjelasan Lebih Detail Mengenai Gangguan JakOne Mobile
Gangguan yang terjadi pada JakOne Mobile berdampak pada beberapa fitur layanan perbankan. Fitur transfer dana ke bank lain menjadi yang paling terdampak, sementara transaksi lain seperti pengecekan saldo dan transaksi di ATM masih berjalan normal. Bank DKI melakukan tindakan cepat untuk meminimalisir dampak gangguan terhadap para nasabahnya.
Pihak Bank DKI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh gangguan ini. Mereka juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian dari para nasabah selama proses perbaikan berlangsung. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Bank DKI untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan ketahanan infrastruktur teknologi informasinya.
Langkah-langkah Antisipasi Serangan Siber di Masa Mendatang
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi serangan siber di masa mendatang, Bank DKI berencana untuk melakukan peningkatan sistem keamanan yang lebih komprehensif. Hal ini termasuk peningkatan sistem deteksi ancaman, pelatihan keamanan siber untuk karyawan, dan penguatan infrastruktur teknologi informasi secara berkala.
Bank DKI juga akan meningkatkan transparansi dan komunikasi kepada nasabah terkait isu keamanan siber dan langkah-langkah yang telah diambil. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan memastikan keamanan dana nasabah tetap menjadi prioritas utama. Komunikasi yang lebih efektif dan proaktif diharapkan dapat mengurangi kecemasan dan kepanikan di kalangan nasabah.
Selain itu, Bank DKI berencana untuk melakukan audit keamanan secara berkala untuk memastikan sistem perbankan mereka senantiasa aman dan terlindungi dari berbagai ancaman siber. Hal ini termasuk audit internal dan audit independen untuk memberikan jaminan keamanan yang lebih tinggi.
Rekomendasi bagi Nasabah Bank DKI
Meskipun Bank DKI telah memastikan keamanan dana nasabah, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh nasabah untuk melindungi diri dari potensi ancaman siber:
- Selalu memperbarui aplikasi JakOne Mobile ke versi terbaru.
- Menggunakan password yang kuat dan unik untuk akun JakOne Mobile.
- Hati-hati terhadap email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi.
- Melaporkan segera kepada pihak Bank DKI jika menemukan aktivitas mencurigakan pada akun JakOne Mobile.
Dengan kolaborasi antara Bank DKI dan para nasabahnya, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir dan kepercayaan publik terhadap keamanan sistem perbankan digital dapat terus ditingkatkan.