Kebun Binatang Philadelphia baru-baru ini mengumumkan kabar gembira: kelahiran empat bayi kura-kura Galapagos Santa Cruz Barat yang terancam punah. Ini merupakan peristiwa penting bagi upaya konservasi spesies langka ini.
Induk dari bayi kura-kura ini adalah Mommy dan Abrazzo, dua kura-kura tertua di kebun binatang tersebut, diperkirakan berusia sekitar 100 tahun. Mommy bahkan dianggap sebagai salah satu kura-kura Galapagos yang paling bernilai secara genetik dalam Association of Zoos and Aquariums (AZA) Species Survival Plan (SSP).
Kehadiran bayi kura-kura ini semakin istimewa karena Mommy merupakan induk tertua yang baru pertama kali berhasil menetaskan telur dalam spesiesnya. Ini membuktikan keberhasilan program pengembangbiakan yang intensif dan komprehensif yang dilakukan kebun binatang.
Berat Anakan Sekitar Seberat Telur Ayam
Bayi-bayi kura-kura ini, yang menetas dengan berat antara 70-80 gram (sekitar seberat telur ayam), saat ini tumbuh dengan baik dan sehat. Mereka telah mulai makan dan menunjukkan perkembangan yang positif.
Kura-kura pertama menetas pada 27 Februari 2025, dan tim perawatan hewan masih memantau telur-telur lainnya yang berpotensi menetas dalam beberapa minggu mendatang. Keberhasilan penetasan ini menjadi bukti nyata dari dedikasi dan keahlian para ahli di Kebun Binatang Philadelphia.
Debut publik keempat bayi kura-kura ini akan diadakan pada Rabu, 23 April 2025, bertepatan dengan peringatan 93 tahun kedatangan Mommy di Kebun Binatang Philadelphia. Acara ini diharapkan akan menarik banyak pengunjung dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya konservasi kura-kura Galapagos.
Program pengembangbiakan AZA SSP yang melibatkan Kebun Binatang Philadelphia bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan mempertahankan keragaman genetik populasi kura-kura Galapagos Santa Cruz Barat. Upaya ini sangat penting mengingat status spesies ini sebagai spesies yang sangat terancam punah.
Mommy Datang pada 1932
“Ini adalah tonggak penting dalam sejarah Kebun Binatang Philadelphia, dan kami sangat gembira dapat berbagi berita ini dengan kota, wilayah, dan dunia,” kata Presiden & CEO Kebun Binatang Philadelphia, Dr. Jo-Elle Mogerman. Pernyataan ini menggarisbawahi betapa berharganya kelahiran bayi kura-kura ini.
Mogerman menambahkan, “Mommy tiba di Kebun Binatang pada tahun 1932, yang berarti siapa pun yang telah mengunjungi Kebun Binatang selama 92 tahun terakhir kemungkinan besar telah melihatnya. Visi Kebun Binatang Philadelphia adalah bahwa tukik-tukik tersebut akan menjadi bagian dari populasi kura-kura Galapagos yang berkembang pesat di planet kita yang sehat 100 tahun dari sekarang.” Visi jangka panjang ini menunjukkan komitmen kebun binatang terhadap konservasi.
Rachel Metz, Wakil Presiden Animal Well-Being and Conservation, menjelaskan bahwa dulunya setiap Kepulauan Galapagos memiliki spesies kura-kura Galapagos uniknya sendiri. Namun, sayangnya, beberapa di antaranya telah punah. Kelahiran bayi kura-kura ini menjadi simbol harapan bagi upaya pelestarian.
Lauren Augustine, Direktur Herpetologi dan Burung, menekankan peran penting tim perawatan hewan dalam keberhasilan penetasan ini. “Hasil yang sukses ini berasal dari kerja keras selama bertahun-tahun mempelajari perilaku hewan dan menyediakan perawatan tingkat atas,” katanya. Ia juga menjelaskan bahwa gen induknya tidak terwakili dalam populasi AZA, sehingga keturunan ini sangat penting.
Tentang Kura-kura Galapagos
Kura-kura Galapagos, yang menghuni Kepulauan Galapagos di Samudra Pasifik, merupakan spesies kura-kura terbesar yang masih hidup. Ukuran dan umur panjang mereka menjadikannya makhluk yang luar biasa.
Kura-kura jantan dapat tumbuh hingga 500 pon, sementara betina rata-rata sekitar 250 pon. Mereka adalah hewan berdarah dingin dan menghabiskan waktu berjemur di bawah sinar matahari untuk mengatur suhu tubuh mereka. Siklus hidup mereka yang panjang dan perilaku unik menjadikan mereka subjek penelitian yang menarik.
Para ilmuwan memperkirakan kura-kura Galapagos dapat hidup antara 100-200 tahun. Saat ini ada 13 spesies yang masih hidup, masing-masing unik dan beradaptasi dengan habitatnya di tujuh pulau tersebut. Keberagaman ini menekankan pentingnya upaya konservasi.
Keberhasilan penetasan empat bayi kura-kura Galapagos Santa Cruz Barat di Kebun Binatang Philadelphia merupakan kabar baik bagi upaya konservasi global. Ini bukan hanya keberhasilan reproduksi, tetapi juga simbol harapan bagi kelangsungan hidup spesies yang terancam punah ini dan pembelajaran berharga tentang metode pengembangbiakan yang efektif. Upaya konservasi yang berkelanjutan dan kolaboratif sangat penting untuk melindungi spesies ini dan habitatnya di masa depan.