PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Posyandu Kembali Bagikan Kental Manis, Gizi Balita Terjamin?

Kesalahpahaman mengenai susu kental manis masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, misalnya, banyak ibu yang keliru menganggap susu kental manis sebagai pengganti susu untuk anak-anak. Hal ini terungkap dari edukasi gizi yang dilakukan Majelis Kesehatan (Makes) PP Aisyiyah.

Dalam acara tersebut, perwakilan Puskesmas Pamijahan, Abdul Rojak, memberikan penyuluhan kepada 24 ibu dan balitanya. Ia menggunakan contoh iklan produk untuk mengkaji pemahaman mereka tentang susu kental manis. Hasilnya mengejutkan.

Sebagian besar ibu peserta mengaku memberikan susu kental manis kepada anak-anaknya karena terpengaruh iklan yang mempromosikan produk tersebut. Mereka belum memahami kandungan gula yang tinggi dan dampaknya terhadap kesehatan si kecil.

Bahaya Susu Kental Manis untuk Bayi dan Anak

Susu kental manis bukanlah pengganti ASI atau susu formula. Kandungan gula yang sangat tinggi di dalamnya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi. Selain itu, susu kental manis kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Baca Juga :  Wanita Muda Waspada: Stres Kronis Tingkatkan Risiko Stroke Drastis Tahun 2025 Valid

Banyak orangtua tidak menyadari bahwa menambahkan gula pada seduhan susu kental manis justru memperparah masalah. Hal ini semakin meningkatkan kadar gula yang dikonsumsi anak.

Salah satu peserta edukasi, Bella Saphira (25 tahun), mengaku telah memberikan susu kental manis kepada anaknya sejak usia 8 bulan karena kurangnya informasi. Ia bahkan mendapatkan susu kental manis dari Posyandu.

Baca Juga :  7 Ramuan Herbal Ajaib: Atasi Sakit Tenggorokan Secara Alami dan Cepat Tahun 2025 Valid

Minimnya Edukasi Gizi di Tingkat Masyarakat

Kasus Bella mencerminkan kurangnya edukasi gizi di masyarakat. Banyak ibu yang masih mengandalkan informasi yang tidak akurat, termasuk iklan di media massa. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan pemilihan jenis susu yang tepat untuk anak.

Peran Posyandu juga perlu dievaluasi. Pemberian susu kental manis di Posyandu justru dapat memperkuat persepsi yang salah di masyarakat. Posyandu seharusnya memberikan edukasi gizi yang benar dan memberikan contoh produk yang sesuai dengan anjuran kesehatan.

Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait

Pemerintah dan lembaga terkait seperti Kementerian Kesehatan memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Sosialisasi secara masif dan komprehensif tentang bahaya susu kental manis serta pentingnya nutrisi seimbang untuk anak perlu digalakkan. Materi edukasi harus mudah dipahami dan diakses oleh semua kalangan.

Baca Juga :  Rahasia Atasi Asam Lambung Selama Puasa: Manfaatkan Minuman Kaya Serat Tahun 2025 Info Terbaru

Selain itu, perlu ada pengawasan yang ketat terhadap iklan susu kental manis agar tidak menyesatkan masyarakat. Iklan harus memberikan informasi yang benar dan tidak memperdaya konsumen.

Kesimpulan

Kesalahpahaman mengenai susu kental manis sebagai pengganti susu untuk anak-anak merupakan masalah serius yang perlu ditangani secara serius. Edukasi gizi yang tepat dan komprehensif, serta pengawasan terhadap iklan produk, merupakan kunci untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan anak.

Perlu kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan media massa, untuk memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI