PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Peran Ayah: Vaksinasi & Higienis, Kunci Keluarga Sehat

Di banyak keluarga Indonesia, terutama di pedesaan, peran ayah seringkali terbatas hanya sebagai pencari nafkah. Tanggung jawab mengasuh anak, menjaga kesehatan keluarga, memastikan nutrisi dan imunisasi hampir sepenuhnya berada di pundak ibu. Padahal, keterlibatan aktif ayah sangat penting untuk membangun keluarga yang sehat dan kuat.

Hari Anak Nasional setiap 23 Juli mengingatkan kita akan hak setiap anak untuk tumbuh sehat dan aman. Ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya ibu, tetapi juga ayah. Sebuah perubahan positif sedang terjadi, di berbagai wilayah berkat Program Keluarga SIGAP.

Program Keluarga SIGAP: Peran Ayah yang Lebih Besar

Program Keluarga SIGAP, yang diprakarsai oleh Gavi, Unilever Lifebuoy, dan The Power of Nutrition, bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait, berupaya mengubah persepsi dan peran ayah dalam keluarga. Program ini memfasilitasi keterlibatan ayah secara aktif dalam pengasuhan anak dan kesehatan keluarga. Program ini menargetkan peningkatan kesehatan anak melalui peningkatan partisipasi ayah.

Baca Juga :  Kedutan Wajah Tak Terkendali? Waspadai Hemifacial Spasm dan Penanganannya Tahun 2025 Terkini

Program ini menggunakan pendekatan holistik, meliputi kunjungan rumah, sesi komunitas, dan pembelajaran antar orang tua. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar bersama bagi ayah dan ibu, sehingga tercipta ketahanan keluarga yang lebih baik.

Transformasi Seorang Guru: Dari Pencari Nafkah Menjadi Ayah yang Peduli

Akhmad Mahfudji, seorang guru dan ayah tiga anak dari Desa Pemagkih Barat, Kalimantan Selatan, merupakan contoh nyata dampak Program Keluarga SIGAP. Awalnya, ia hanya fokus bekerja dan menganggap urusan kesehatan dan pengasuhan anak sebagai tanggung jawab istrinya.

“Saya dulu merasa tanggung jawab kesehatan dan pengasuhan itu ya tugas istri. Saya hanya fokus kerja,” ungkap Mahfudji. Setelah mengikuti Program Keluarga SIGAP, ia menyadari pentingnya peran ayah yang lebih aktif.

Bersama istrinya, ia mengikuti sesi komunitas dan aktif dalam imunisasi anak, diskusi pengasuhan, bermain dan merawat anak-anaknya. Kini, ia menyadari bahwa peran ayah sebagai kepala keluarga bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pengasuh dan pendamping bagi anak dan istri.

Baca Juga :  Wanita Muda Waspada: Stres Kronis Tingkatkan Risiko Stroke Drastis Tahun 2025 Valid

“Sekarang saya tahu, ayah sebagai kepala keluarga bukan hanya pencari nafkah, tapi juga ikut mengurus anak dan bantu istri. Kalau saya bisa, bapak-bapak yang lain juga harus bisa,” tegas Mahfudji. Pernyataan ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pemahaman dan peran Mahfudji sebagai ayah.

Dampak Konkret Program Keluarga SIGAP

Program Keluarga SIGAP telah menunjukkan hasil nyata dalam fase percobaan di Kabupaten Banjar dan Bogor (Januari-Juni 2024). Cakupan vaksinasi PCV1 (mencegah pneumonia) meningkat signifikan dari 28% menjadi 64%.

Praktik mencuci tangan pakai sabun sebelum memberi makan anak juga meningkat drastis, dari 50% menjadi 81%. Keberhasilan ini menunjukkan dampak positif keterlibatan ayah dalam menjaga kesehatan anak.

“Pak Mahfudji membuktikan bahwa jika ayah turut dilibatkan dan diberdayakan, mereka bisa menjadi pelindung yang kuat bagi kesehatan anak-anak,” ujar Ardi Prastowo, Team Leader Keluarga SIGAP. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran ayah dalam program tersebut.

Baca Juga :  Rahasia Kulit Sehat Berseri: Manfaat Puasa dan Tips Perawatannya Tahun 2025 Terkini

“Melalui program ini, kami melihat bahwa tanggung jawab bersama dalam keluarga mampu meningkatkan cakupan imunisasi dan membentuk budaya siaga serta peduli,” tambahnya. Program ini berhasil menciptakan budaya baru dalam keluarga, menekankan tanggung jawab bersama dalam kesehatan anak.

Replikasi Sukses Program Keluarga SIGAP

Kesuksesan Program Keluarga SIGAP di Banjar dan Bogor diharapkan dapat direplikasi ke daerah lain di Indonesia. Model program yang holistik dan berfokus pada keterlibatan ayah ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan anak dan ketahanan keluarga.

Dengan melibatkan ayah secara aktif, Program Keluarga SIGAP tidak hanya meningkatkan cakupan imunisasi dan praktik kebersihan, tetapi juga membangun pemahaman baru tentang peran ayah dalam keluarga. Hal ini sangat penting untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.

Kesimpulannya, Program Keluarga SIGAP memberikan contoh nyata bagaimana keterlibatan aktif ayah dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Model program ini patut diadopsi dan dikembangkan lebih luas lagi di berbagai daerah.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI