PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Indonesia: Tuan Rumah Fertilitas Asia Tenggara di IMWTE & IVF Festival 2025 Surabaya

Banyak pasangan di Indonesia menunda pemeriksaan fertilitas karena stigma sosial, kurangnya informasi, atau anggapan kehamilan hanya soal waktu. Padahal, deteksi dini masalah kesuburan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Ironisnya, ribuan pasangan Indonesia malah memilih berobat ke luar negeri untuk masalah kesuburan. Hal ini mengakibatkan kerugian devisa negara yang sangat signifikan, diperkirakan mencapai Rp165 triliun per tahun karena lebih dari 2 juta warga Indonesia mencari perawatan medis di luar negeri.

IMWTE & IVF Festival 2025: Solusi Kesuburan di Indonesia

IMWTE & IVF Festival 2025, yang diselenggarakan pada 25-27 Juli 2025 di Surabaya, hadir sebagai solusi. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesuburan dini dan menawarkan layanan kesehatan reproduksi berkualitas di dalam negeri.

Festival ini menghadirkan para ahli kesehatan, rumah sakit, klinik fertilitas, dan penyedia layanan wisata medis. Bukan hanya pameran, tetapi juga edukasi publik tentang kesehatan reproduksi, baik untuk pasangan yang sudah menikah maupun yang merencanakan pernikahan.

Baca Juga :  7 Ramuan Herbal Nusantara: Rahasia Tidur Nyenyak Alami Tahun 2025 Terkini

Robi Gumilang, Director PT. Matahari Interkreasi, penyelenggara acara ini, menyampaikan visi mereka. “Dengan dukungan berbagai pihak, kami ingin mengedukasi sekaligus membangun kepercayaan bahwa layanan kesehatan berkelas dunia kini ada di Indonesia, dengan biaya yang transparan, terjangkau, dan terjamin.”

Ia melanjutkan, “Kolaborasi adalah kunci untuk mengakselerasi pertumbuhan wisata medis nasional serta membawa Indonesia sebagai pusat medical wellness dan fertilitas di Asia Tenggara.”

Robi menekankan pentingnya menghilangkan stigma seputar masalah kesuburan. Masalah kesuburan bukanlah aib, melainkan kondisi medis yang dapat diatasi dengan teknologi canggih yang kini tersedia di Indonesia.

Hal senada disampaikan oleh DR. dr. Niko Azhari Hidayat, SpBTKV., SubspVE(K), FIHA, CEO Medical Tourism Indonesia dan keynote speaker IMWTE 2025. Menurut beliau, tantangan utamanya adalah menyelaraskan kualitas layanan, regulasi yang suportif, dan kolaborasi antar sektor.

Baca Juga :  Merokok: Ancaman Ganda, Rusak Tubuh dan Hancurkan Jiwa Tahun 2025 Terbaru

“IMWTE & IVF Festival 2025 adalah momentum strategis untuk memperkuat kepercayaan publik dan pasar internasional bahwa Indonesia siap melayani pasien lokal maupun mancanegara dengan excellence, empati, dan integritas,” ujar Dr. Niko.

Beliau menambahkan bahwa pengalaman pasien dalam wisata medis tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada pelayanan holistik, mulai dari kedatangan di bandara hingga perawatan di rumah sakit.

IVF Zone: Membuka Cakrawala Bayi Tabung

Salah satu sorotan utama festival ini adalah IVF Zone. Zona khusus ini menyediakan edukasi, konsultasi gratis, dan pameran teknologi terkini seputar program bayi tabung (IVF).

Kolaborasi dengan ASHA IVF Indonesia, klinik fertilitas terkemuka dengan standar internasional, memberikan kesempatan bagi pasangan untuk berkonsultasi langsung dengan ahli fertilitas tanpa harus pergi ke luar negeri.

Baca Juga :  Peran Ayah: Vaksinasi & Higienis, Kunci Keluarga Sehat

Dengan adanya IVF Zone, diharapkan dapat mengurangi beban finansial dan psikologis bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Pasangan dapat mendapatkan informasi dan solusi tepat tanpa harus menempuh perjalanan panjang dan biaya yang mahal.

Selain itu, edukasi yang komprehensif di IVF Zone diharapkan dapat mengurangi stigma negatif terkait program bayi tabung dan membantu pasangan untuk lebih terbuka dalam membahas isu kesuburan.

Secara keseluruhan, IMWTE & IVF Festival 2025 menawarkan kesempatan berharga bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi berkualitas di dalam negeri. Inisiatif ini tidak hanya berdampak positif bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi besar untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan mengurangi pengeluaran devisa untuk perawatan medis di luar negeri.

Dengan menggabungkan edukasi, konsultasi, dan teknologi mutakhir, festival ini berupaya membangun kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan reproduksi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat unggulan layanan kesehatan reproduksi di Asia Tenggara.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI