Pada Minggu malam, 6 Juli 2025, sebuah insiden pelemparan batu kembali terjadi di jalur kereta api. Kali ini, Kereta Api Sancaka Eksekutif menjadi korban. Seorang penumpang wanita, Widya Anggraini, mengalami luka di wajah akibat terkena serpihan kaca yang pecah.
Widya, yang duduk di gerbong 2, kursi 4C-4D, merekam kejadian tersebut secara tak sengaja. Ia sedang menikmati perjalanan dengan membaca buku dan mendengarkan musik ketika tiba-tiba sebuah batu menghantam kaca gerbong. Suara keras “BRAK!” menandai momen menegangkan tersebut, sekitar pukul 22.45, sebelum kereta mencapai Klaten.
Widya awalnya tidak menyadari dirinya terluka. Ia baru mengetahui kondisi luka di wajah dan lehernya setelah orang-orang di sekitarnya panik dan memberitahukannya. Serpihan kaca berserakan di rambut, wajah, dan pakaiannya.
Petugas KAI segera memberikan pertolongan pertama di bagian belakang kereta. Serpihan kaca dibersihkan satu per satu sebelum Widya diturunkan di Stasiun Solo. Ia kemudian dilarikan ke RS Triharsi Surakarta untuk perawatan lebih lanjut.
Dampak Pelemparan Batu terhadap Penumpang dan KAI
Insiden ini menimbulkan trauma bagi Widya dan penumpang lain. Kejadian ini menunjukkan betapa berbahaya tindakan sembrono seperti pelemparan batu ke kereta api. Satu tindakan dapat mengancam keselamatan banyak orang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni, menyatakan keprihatinan dan kesiapan untuk memberikan kompensasi kepada korban sesuai aturan yang berlaku. Pihak KAI juga akan menindaklanjuti insiden ini secara hukum.
Langkah-langkah Pencegahan dan Tindakan Hukum
KAI perlu mempertimbangkan peningkatan keamanan di jalur kereta api yang rawan pelemparan. Hal ini dapat berupa penambahan patroli keamanan, pemasangan kamera pengawas (CCTV) di titik-titik rawan, atau kerja sama dengan pihak kepolisian setempat untuk meningkatkan pengawasan.
Selain itu, perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pelemparan benda ke kereta api. Kampanye publik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dan konsekuensi hukum atas tindakan tersebut. Hukuman yang tegas bagi pelaku pelemparan juga penting sebagai efek jera.
Analisis Keamanan dan Saran untuk Penumpang
Insiden ini menyoroti pentingnya peningkatan keamanan di dalam kereta api. Meskipun KAI telah berupaya, perlu evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan prosedur penanganan insiden serupa di masa mendatang.
Bagi penumpang, selalu waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar saat berada di dalam kereta api sangat penting. Menutup gorden kereta dapat menjadi langkah pencegahan tambahan, walaupun bukan solusi yang sempurna. Melaporkan kejadian mencurigakan kepada petugas KAI juga sangat penting.
Kesimpulannya, insiden pelemparan batu di Kereta Api Sancaka ini menjadi pengingat penting tentang perlunya peningkatan keamanan dan kesadaran bersama. Kerja sama antara KAI, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang dan memastikan keselamatan penumpang kereta api.