Kota Solo terus berinovasi dalam meningkatkan sektor pariwisatanya. Salah satu upaya terbaru adalah modernisasi sistem pembayaran bagi layanan becak wisata yang kini telah resmi menerapkan sistem non-tunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Program ini diluncurkan pada tanggal 8 Mei 2025 bertepatan dengan pembukaan Bengawan Solo Travel Mart (BTM) 2025 di Solo Square Mall. Kolaborasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Bank Indonesia (BI) Solo, dan Asita (Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia) Solo menjadi kunci sukses inisiatif ini.
Manfaat QRIS bagi Wisatawan dan Pengemudi Becak
Implementasi QRIS ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam bertransaksi. Bayangkan, tidak perlu lagi repot mencari uang tunai, semuanya bisa dilakukan dengan praktis melalui smartphone.
Selain memudahkan wisatawan, sistem ini juga diharapkan meningkatkan pendapatan para pengemudi becak. Dengan transaksi yang tercatat dan terlacak, potensi penipuan dapat diminimalisir, dan pengelolaan keuangan menjadi lebih transparan.
Tantangan Implementasi QRIS
Meski terkesan sederhana, proses implementasi QRIS ini dihadapi sejumlah tantangan. Tidak semua pengemudi becak memiliki smartphone atau rekening bank. Banyak di antara mereka yang sudah lanjut usia dan membutuhkan pendampingan khusus dalam memahami teknologi digital.
Dishub Solo pun berupaya mengatasi hal ini dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pengemudi becak. Prosesnya dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pengemudi.
Saat ini baru delapan pengemudi becak wisata yang telah menggunakan QRIS. Namun, Dishub Solo menargetkan hingga 100 pengemudi becak dapat menggunakan sistem ini dalam waktu dekat. Proses edukasi dan sosialisasi terus dilakukan secara intensif.
Dukungan Pemerintah dan Respon Positif Pengemudi
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Beliau berharap QRIS dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan dan kesejahteraan para pengemudi becak.
Salah satu pengemudi becak, Dwi, menyatakan rasa antusiasmenya terhadap program ini. Menurutnya, sistem QRIS akan memudahkan wisatawan dalam bertransaksi dan mengurangi kendala pembayaran tunai yang seringkali dihadapi.
Potensi Pengembangan Sistem Pembayaran Digital
Suksesnya program QRIS untuk becak wisata Solo ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Penerapan sistem pembayaran digital tak hanya terbatas pada transportasi wisata, tetapi juga dapat diperluas ke sektor pariwisata lainnya.
Bayangkan, jika semua layanan pariwisata di Solo sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital, akan menciptakan kemudahan bagi wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekonomi digital di Indonesia.
Ke depannya, perlu adanya peningkatan literasi digital bagi pelaku UMKM di sektor pariwisata. Dengan demikian, transformasi digital di sektor pariwisata akan berjalan lebih lancar dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Pemerintah juga perlu terus memberikan dukungan dan fasilitas bagi para pelaku UMKM agar mereka dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk meningkatkan pendapatan dan daya saing.