Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kecaman keras terhadap Zohran Mamdani, seorang politikus Muslim Demokrat yang memenangkan pemilihan pendahuluan untuk menjadi calon Wali Kota New York City. Kemenangan Mamdani yang mengejutkan atas mantan Gubernur Andrew Cuomo telah memicu reaksi kontroversial dari Trump.
Mamdani, seorang legislator negara bagian New York yang mewakili wilayah Queens, berhasil unggul secara signifikan dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat yang diadakan pada Selasa, 24 Juni 2025. Meskipun hasil resmi belum diumumkan, keunggulan suara Mamdani yang cukup besar membuat kemenangannya hampir dipastikan. Kemenangan ini menandai tonggak sejarah, karena Mamdani berpotensi menjadi Wali Kota Muslim pertama di New York City.
Reaksi Donald Trump yang Kontroversial
Trump, melalui platform media sosialnya, Truth Social, mengekspresikan ketidaksenangannya terhadap kemenangan Mamdani dengan pernyataan yang penuh serangan pribadi. Ia mencap Mamdani sebagai “komunis gila”. Pernyataan Trump ini mencerminkan polarisasi politik yang semakin tajam di Amerika Serikat dan menunjukkan bagaimana kemenangan Mamdani memicu perdebatan yang luas.
Berikut pernyataan lengkap Trump sebagaimana dilaporkan berbagai media: “Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100 persen. Baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota.”
Trump melanjutkan serangannya dengan merendahkan penampilan dan kemampuan Mamdani. Ia menambahkan komentar yang menyasar penampilan fisik dan kemampuan intelektual Mamdani, menggambarkannya sebagai sosok yang “terlihat buruk, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar”. Pernyataan ini dinilai oleh banyak pihak sebagai serangan pribadi yang tidak berdasar dan tidak pantas.
Analisis Kemenangan Mamdani dan Implikasinya
Kemenangan Mamdani merupakan peristiwa penting dalam politik Amerika. Ia mewakili pergeseran demografis dan politik di New York City, menunjukkan peningkatan pengaruh komunitas Muslim dan pergerakan progresif di dalam Partai Demokrat.
Kemenangan Mamdani atas Cuomo, figur berpengaruh dalam politik New York, menunjukkan perubahan lanskap politik yang signifikan. Cuomo, yang pernah menjabat sebagai Gubernur New York, dianggap sebagai kandidat kuat, namun kalah telak oleh Mamdani. Ini menunjukkan bahwa pesan dan platform Mamdani berhasil meraih dukungan signifikan dari para pemilih.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemenangan Mamdani
Beberapa faktor dapat menjelaskan kemenangan Mamdani. Salah satunya adalah dukungan kuat dari basis pemilih muda dan progresif. Mamdani dikenal karena advokasi kebijakan yang mendukung kaum muda, lingkungan hidup, dan keadilan sosial. Hal ini menarik simpati dari segmen pemilih yang semakin berpengaruh dalam menentukan hasil pemilu.
Selain itu, kampanye Mamdani yang efektif dalam memanfaatkan media sosial dan menjangkau pemilih secara langsung juga berperan penting. Dalam era digital saat ini, strategi komunikasi yang tepat sangat krusial dalam meraih suara pemilih.
Dampak Lebih Lanjut
Kemenangan Mamdani memiliki implikasi yang luas, baik di tingkat lokal maupun nasional. Di tingkat lokal, ia berpotensi untuk mengubah kebijakan dan prioritas pemerintahan kota New York. Di tingkat nasional, kemenangan ini dapat memberikan inspirasi bagi kandidat Muslim lainnya untuk maju dalam politik Amerika.
Reaksi keras Trump terhadap kemenangan Mamdani juga menjadi sorotan. Hal ini menunjukkan bahwa polarisasi politik yang tajam di Amerika Serikat masih berlanjut dan bahkan diperparah oleh kemenangan Mamdani. Ini menjadi tantangan bagi upaya untuk membangun konsensus dan persatuan nasional.
Ke depan, menarik untuk mengamati bagaimana Mamdani akan menjalankan kampanye menjelang pemilihan umum Wali Kota New York City. Ia perlu menunjukkan kemampuannya untuk memimpin kota yang beragam dan kompleks ini. Kemenangannya, bagaimanapun juga, menandai momen penting dalam sejarah politik Amerika dan membuka peluang bagi representasi yang lebih inklusif.