Jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, rumor berembus bahwa Timnas Indonesia akan bertanding di Qatar atau Arab Saudi. Kedua negara ini menjadi kandidat kuat tuan rumah fase krusial ini, meskipun belum ada pengumuman resmi dari AFC.
Laga-laga pada putaran keempat dikabarkan akan digelar di tempat netral. Qatar dan Arab Saudi dipilih karena infrastruktur yang memadai dan pengalaman mereka dalam menyelenggarakan turnamen besar. Sistem pertandingan pun berubah; tidak lagi sistem kandang dan tandang, melainkan sistem round-robin satu kali pertemuan di satu lokasi netral.
Indonesia, bersama lima negara lainnya, telah lolos ke putaran keempat dan menghadapi tantangan berat. Bukan hanya kualitas lawan yang meningkat, tetapi juga cuaca panas dan atmosfer stadion Timur Tengah yang akan menjadi ujian tersendiri bagi skuad Garuda.
Tantangan Timnas Indonesia di Putaran Keempat
Timnas Indonesia berpotensi bertemu tim-tim kuat seperti Irak, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi. Kesiapan mental menghadapi tekanan di wilayah tersebut sangat penting, selain taktik dan teknik permainan.
Meskipun demikian, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan Indonesia tidak gentar. Indonesia siap bersaing habis-habisan, bahkan jika harus bertanding di kandang lawan yang didukung penuh oleh publik lokal.
Lebih lanjut, Erick Thohir juga menyatakan bahwa Indonesia telah mendaftarkan diri sebagai calon tuan rumah putaran keempat. Meskipun peluangnya lebih kecil dibanding Qatar atau Arab Saudi, langkah ini menunjukkan keseriusan PSSI dalam mendukung Timnas Indonesia menuju Piala Dunia.
Strategi dan Persiapan Timnas Indonesia
PSSI telah merencanakan uji coba internasional melawan tim-tim kuat dari Timur Tengah sebagai bagian dari persiapan. Indonesia akan menghadapi Lebanon dan Kuwait pada FIFA Matchday September mendatang.
Pemilihan Lebanon dan Kuwait didasarkan pada kesamaan gaya bermain dan kondisi pertandingan dengan lawan-lawan di putaran keempat. Ini merupakan strategi pelatih Patrick Kluivert dalam membentuk tim yang solid dan siap tempur.
Uji coba ini bertujuan untuk membantu Timnas Indonesia beradaptasi dengan kondisi cuaca, tekanan lawan, dan intensitas permainan khas Timur Tengah. Stamina pemain juga harus dijaga mengingat pertandingan akan berlangsung di satu lokasi terpusat.
Tantangan Non-Teknis dan Kesiapan Mental
Jika Qatar atau Arab Saudi terpilih sebagai tuan rumah, suhu ekstrem hingga di atas 40 derajat Celsius dan waktu pertandingan malam hari akan menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan.
Namun, skuad Garuda diyakini siap menghadapi tantangan ini. Pengalaman di fase sebelumnya akan menjadi modal berharga untuk menghadapi medan yang lebih berat. Dukungan penuh dari publik Indonesia juga diharapkan menjadi energi tambahan bagi para pemain.
Meskipun keuntungan menjadi tuan rumah seperti dukungan publik lokal, adaptasi iklim, dan logistik akan menguntungkan Qatar atau Arab Saudi, Indonesia tidak akan menjadikan hal itu sebagai alasan. Tekanan justru akan menjadi pemicu untuk menunjukkan kualitas dan semangat bertanding yang tinggi.
Harapan dan Kesimpulan
Lolosnya Indonesia ke putaran keempat merupakan pencapaian luar biasa. Kini, tugas selanjutnya adalah membuktikan bahwa skuad Garuda layak bersaing di level tertinggi Asia. Dengan motivasi tinggi dan persiapan matang, peluang untuk mencuri poin tetap terbuka lebar.
PSSI telah memetakan logistik, kondisi pemain, dan kebutuhan teknis lainnya. Semua ini dipersiapkan agar Timnas Indonesia tampil maksimal. Dukungan dari publik Indonesia sangat diharapkan, baik berupa sorak sorai di stadion maupun doa dan semangat dari Tanah Air.
Terlepas dari hasilnya, kiprah Indonesia di putaran keempat ini merupakan bukti nyata kemajuan sepak bola nasional. Jika pertandingan benar-benar digelar di Qatar atau Arab Saudi, maka ini akan menjadi panggung pembuktian sesungguhnya bagi Timnas Indonesia.