Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Prof. Ikrar Nusa Bhakti, dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah palsu. Pernyataan kontroversial ini disampaikan di kanal YouTube Abraham Samad, mendapat perhatian luas dan memicu perdebatan publik.
Prof. Ikrar menunjuk beberapa kejanggalan dalam foto wisuda Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai dasar pernyataannya. Menurutnya, banyak ketidaksesuaian yang terlihat, dan seharusnya ijazah tersebut ditunjukkan secara terbuka tanpa perlu menunggu permintaan pengadilan.
Ia bahkan mengutip pendapat pakar seperti Roy Suryo yang, melalui kajian dan penelitiannya, menyimpulkan dengan probabilitas 99,9% bahwa ijazah tersebut palsu. Pernyataan ini semakin menguatkan posisi Prof. Ikrar.
Prof. Ikrar menekankan bahwa jika ijazah Jokowi asli, maka seharusnya dengan mudah ditunjukkan kepada publik. Keengganan untuk menunjukkannya, menurutnya, justru menguatkan dugaan pemalsuan.
Argumen Prof. Ikrar dan Perbandingan dengan Pengalaman Mahasiswa
Prof. Ikrar berargumen bahwa pengalaman menjadi mahasiswa akan menciptakan ikatan kuat dengan teman-teman seangkatan. Ia mencontohkan pengalaman reuni dan kemudahan mengenali teman-teman satu angkatannya.
Sebaliknya, ia mempertanyakan kejanggalan dalam pengakuan alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan Jokowi. Ia menyoroti perbedaan jumlah alumni yang hadir dalam acara reuni dan kesulitan mengenali Jokowi dalam foto wisuda.
Ia menyorot perbedaan pada foto ijazah dan foto asli Jokowi, khususnya pada telinga dan gigi. Menurutnya, detail fisik seperti itu sulit dipalsukan.
Bahkan, ia mempertanyakan kesamaan foto pada ijazah SMA dan ijazah sarjana Jokowi, yang menurutnya, patut dipertanyakan keasliannya.
Tanggapan Pihak Kepolisian dan Bukti yang Diajukan
Di sisi lain, Bareskrim Polri telah melakukan penyelidikan dan menyatakan bahwa ijazah Jokowi identik dengan ijazah alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1973-1978.
Polri telah memeriksa 39 saksi, mulai dari masa sekolah Jokowi di SMA 6 Surakarta hingga lingkungan UGM. Bukti-bukti yang diajukan meliputi pengumuman kelulusan Jokowi di UGM, bukti pembayaran kuliah, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.
Kesimpulan dan Pertimbangan
Pernyataan Prof. Ikrar Nusa Bhakti memicu kontroversi dan menimbulkan perdebatan publik yang cukup signifikan. Pernyataan ini perlu dikaji secara kritis dan objektif, mempertimbangkan seluruh bukti dan argumen yang diajukan oleh berbagai pihak.
Perlu diingat bahwa kasus ini melibatkan figur publik penting dan memiliki implikasi politik yang luas. Oleh karena itu, penyelidikan yang transparan dan menyeluruh sangat penting untuk memastikan keadilan dan kepercayaan publik.
Baik pernyataan Prof. Ikrar maupun penyelidikan Bareskrim Polri perlu diteliti lebih lanjut dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada secara komprehensif dan independen. Publik perlu menunggu hasil penyelidikan yang objektif dan transparan.