Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan pembentukan jaringan bisnis antara negara-negara ASEAN dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) guna mendorong peningkatan perdagangan, khususnya di sektor industri halal. Seruan ini disampaikan dalam pidato sambutannya di KTT ke-2 ASEAN-GCC di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Selasa.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi untuk harmonisasi standar halal. “Kita harus berkolaborasi untuk harmonisasi standar halal. Kita harus punya mekanisme saling mengakui sertifikasi halal kita. Dan kita harus meningkatkan investasi bersama untuk meningkatkan pembangunan kapasitas,” tegasnya. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan pasar yang lebih terintegrasi dan efisien bagi produk-produk halal dari kedua kawasan.
Pentingnya Jaringan Bisnis ASEAN-GCC
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengusulkan pembentukan jaringan bisnis ASEAN-GCC untuk memfasilitasi kemitraan dan pertukaran rutin antar pelaku usaha kedua kawasan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah akses pasar, meningkatkan investasi, dan memperkuat kolaborasi di berbagai sektor, termasuk industri halal.
ASEAN dan GCC, menurut Presiden, merupakan mitra alami dalam industri halal. Potensi pasar halal global yang sangat besar membutuhkan kerja sama yang kuat untuk memanfaatkan peluang ini secara optimal. Jaringan bisnis ini akan menjadi jembatan penghubung yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Perlindungan Pekerja Migran ASEAN
Selain isu perdagangan, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya perlindungan pekerja migran ASEAN yang bekerja di negara-negara Teluk. Beliau menekankan perlunya penguatan kerja sama regional untuk menjamin prinsip kerja layak, termasuk “Memastikan upah yang adil, kondisi kerja yang aman dan sehat, serta meningkatkan jumlah pekerja terampil.” Ini merupakan komitmen nyata untuk melindungi hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Perlindungan pekerja migran ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan dan kerjasama antara ASEAN dan GCC. Dengan memastikan kesejahteraan pekerja migran, hubungan kedua kawasan dapat terjalin lebih erat dan berkelanjutan.
Potensi Kerja Sama Ekonomi ASEAN-GCC
Presiden Prabowo optimistis bahwa peluang peningkatan kerja sama antara ASEAN dan GCC masih sangat besar. Meskipun nilai perdagangan saat ini baru mencapai 120 miliar dolar AS, potensi yang ada jauh lebih besar dari angka tersebut. Hal ini membutuhkan komitmen bersama untuk mengatasi berbagai hambatan dan memanfaatkan peluang yang tersedia.
Untuk mempercepat realisasi potensi ini, Presiden Prabowo menyambut baik rencana pelaksanaan studi kelayakan bersama terkait pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-GCC. Studi ini diharapkan dapat menghasilkan kerangka kerja yang komprehensif untuk mempermudah dan mempercepat integrasi ekonomi kedua kawasan.
Kesimpulan
Inisiatif Presiden Prabowo untuk membentuk jaringan bisnis ASEAN-GCC dan menekankan perlindungan pekerja migran merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi dan sosial antara kedua kawasan. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, ASEAN dan GCC dapat mencapai potensi penuh kerja sama mereka, membawa manfaat yang signifikan bagi rakyat kedua kawasan.
Harapannya, inisiatif ini akan menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat hubungan bilateral antara ASEAN dan GCC secara berkelanjutan. Langkah konkret dalam mewujudkan visi ini perlu segera dijalankan.