PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Patung Jokowi Rp2,5 Miliar di Tanah Karo: Filosofi Mendalamnya Terungkap

Patung Presiden Joko Widodo (Jokowi) setinggi empat meter baru-baru ini diresmikan di Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Patung yang diberi nama “Juma Jokowi” ini menelan biaya Rp2,5 miliar, seluruhnya berasal dari swadaya masyarakat enam desa dan tiga dusun di wilayah Liang Melas Datas (LMD).

Pembangunan patung ini merupakan bentuk rasa syukur dan penghargaan warga atas pembangunan jalan sepanjang 37 kilometer yang menghubungkan daerah mereka. Jalan tersebut, yang sebelumnya rusak parah selama puluhan tahun, kini telah diperbaiki dan sangat berdampak positif bagi perekonomian dan mobilitas warga, terutama sektor pertanian.

Uniknya, patung Juma Jokowi digambarkan memegang buah jeruk di tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan ke atas. Patung tersebut berdiri kokoh tanpa kaki, digantikan dengan bentuk api yang melambangkan semangat. Di sekeliling patung terdapat taman bunga dan ladang jeruk, mencerminkan ciri khas daerah tersebut.

Simbolisme Patung Juma Jokowi

Desain patung yang unik menyimpan makna mendalam. Buah jeruk melambangkan sumbangan warga berupa 3 ton jeruk yang mereka berikan kepada Presiden Jokowi sebagai bentuk permohonan perbaikan jalan. Sementara itu, bentuk api di bagian bawah patung merepresentasikan semangat juang dan tekad warga untuk memajukan daerahnya.

Baca Juga :  H. Usman Wakili Wali Kota Palu di Haul Anregurutta Wahab Zakariya ke-13

Ketiadaan kaki pada patung juga bisa diinterpretasikan sebagai simbol kerendahan hati, menunjukkan bahwa pembangunan yang dicapai adalah hasil kerja keras bersama, bukan semata-mata bergantung pada satu orang.

Baca Juga :  Timnas Indonesia: Tantangan Berat, Hadapi Raksasa Timur Tengah di Piala Dunia 2026

Proses Pembangunan dan Dana

Patung Juma Jokowi terbuat dari bahan tembaga anti karat, menjamin ketahanannya terhadap cuaca di daerah pegunungan Karo. Pembiayaan patung sepenuhnya berasal dari sumbangan warga LMD, termasuk sumbangan dari Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat dalam proyek ini.

Pemerintah pusat tidak memberikan bantuan dana sama sekali dalam proyek ini. Keberhasilan pembangunan patung ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan dapat terwujud berkat kebersamaan dan komitmen tinggi masyarakat.

Baca Juga :  Perempuan Indonesia: Pilar Pembangunan Nasional, Dorongan Menteri PPPA untuk PWKI

Peresmian dan Dampak

Peresmian patung Juma Jokowi dilakukan pada 16 Mei 2025 dan dihadiri secara virtual oleh Presiden Jokowi sendiri. Kehadiran virtual Presiden Jokowi pada acara peresmian tersebut menunjukkan apresiasi dan hubungan harmonis antara pemerintah dan masyarakat.

Patung ini diharapkan tidak hanya menjadi ikon baru bagi wilayah Liang Melas Datas, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya gotong royong, kerja keras, dan kebaikan pemerintah untuk masyarakat. Lebih jauh lagi, patung ini dapat menjadi daya tarik wisata baru, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Kisah pembangunan patung Juma Jokowi menjadi inspirasi bagi daerah lain, menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan tekad yang kuat, masyarakat dapat mewujudkan impian mereka sendiri tanpa bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI