PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Kawasan Kendal Magnet Industri Elektronik, Serap Ribuan Pekerja Lokal

Kawasan Industri Kendal (KIK) telah berkembang pesat sejak pembangunannya dimulai hampir sepuluh tahun lalu. Keberhasilan ini semakin signifikan setelah KIK resmi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2019. Kini, KIK menjelma sebagai pusat pertumbuhan industri manufaktur ekspor, terutama di sektor elektronik.

Executive Director KEK Kendal, Juliani Kusumaningrum, menjelaskan bahwa lokasi strategis KIK di utara Jawa dan konektivitas logistik yang kuat menjadi daya tarik utama bagi investor asing, khususnya dari Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong. Investor tertarik karena KIK menawarkan lokasi produksi efisien, infrastruktur lengkap, dan insentif fiskal serta nonfiskal yang kompetitif.

Pertumbuhan Pesat Industri Elektronik di KEK Kendal

Saat ini, lebih dari 129 perusahaan beroperasi di KIK, dengan sektor elektronik menjadi kontributor utama. Salah satu contohnya adalah PT Borine Technology Indonesia, anak perusahaan Ningbo Borine Electric Appliances dari Tiongkok. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 4.000 pekerja lokal dan memproduksi peralatan rumah tangga seperti air fryer dan coffee maker.

Baca Juga :  Gajian Tiba? Maksimalkan Bonus dengan Promo Diskon dan Goldback Pegadaian Digital

Kapasitas produksi PT Borine mencapai dua juta unit per bulan, dengan ekspor mencapai 20 kontainer setiap harinya. Proyeksi jumlah pekerja di perusahaan ini diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada fase ekspansi berikutnya. Keberhasilan PT Borine mencerminkan potensi besar KIK dalam menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Selain PT Borine, perusahaan lain seperti PT Hiron Indonesia Industry (produsen lemari pendingin komersial asal Qingdao) juga telah berinvestasi besar di KIK, membangun pabrik senilai Rp 820 miliar dan menyerap 500 tenaga kerja. Investasi ini merupakan ekspansi besar pertama PT Hiron di Asia Tenggara.

PT Polygroup Manufaktur Indonesia, perusahaan asal Hong Kong yang memproduksi pohon Natal dan dekorasi musiman, juga telah membuka pabrik baru di KIK pada akhir tahun 2024. Perusahaan ini menargetkan penyerapan tenaga kerja hingga 6.000 orang ketika pabrik beroperasi penuh.

Baca Juga :  Nexa Raih ISO 27001: Kualitas Layanan dan Keamanan Digital Terjamin

Kontribusi KEK Kendal terhadap Ekonomi Lokal

Pertumbuhan pesat sektor elektronik di KEK Kendal menunjukkan kemampuan kawasan ini dalam memenuhi ekspektasi investor global. Fasilitas insentif seperti tax holiday, pembebasan bea masuk, dan proses perizinan yang cepat menjadi nilai tambah yang signifikan bagi investor.

KEK Kendal tidak hanya menarik investasi asing, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja. Dari 129 perusahaan yang beroperasi, total proyeksi penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 60.000 orang. Sektor elektronik menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat dan penyerapan tenaga kerja terbesar.

Tantangan dan Prospek KEK Kendal

Meskipun perkembangan KIK sangat menggembirakan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan keberlanjutan pertumbuhan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan sosial. Penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi beriringan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Juga :  PBOGA Perkuat Kolaborasi Global untuk Dorong Pertumbuhan Kripto yang Sehat

Tantangan lainnya adalah mempertahankan daya saing di tengah persaingan global. Pemerintah perlu terus meningkatkan infrastruktur, memberikan insentif yang kompetitif, dan memastikan kemudahan berusaha untuk menarik lebih banyak investor. Ketersediaan tenaga kerja terampil juga menjadi faktor penting untuk keberhasilan jangka panjang KIK.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, KEK Kendal berpotensi besar untuk menjadi pusat industri elektronik nasional yang kuat dan kompetitif di kancah global. Optimisme ini didasarkan pada kinerja yang luar biasa sejauh ini dan potensi yang belum tergali sepenuhnya.

Ke depan, pengembangan KIK perlu diiringi dengan strategi yang komprehensif, meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan inovasi teknologi, dan penguatan daya saing produk lokal. Dengan demikian, KIK tidak hanya menjadi pusat industri, tetapi juga pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI