PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek: Apresiasi DPR dan Langkah Strategis Selanjutnya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program digitalisasi pendidikan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan di Indonesia. Langkah ini mendapat apresiasi dari Komisi X DPR RI, yang melihatnya sebagai solusi penting dalam mengatasi hambatan geografis dan kesenjangan pendidikan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menekankan peran penting teknologi dalam memungkinkan anak-anak Indonesia belajar kapan pun dan di mana pun. Program digitalisasi pendidikan diharapkan dapat mempermudah proses belajar mengajar, memperluas akses terhadap bahan ajar, dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi era digital.

Digitalisasi Pendidikan: Solusi Hambatan Geografis

Lalu Hadrian menilai program digitalisasi pendidikan sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi kendala geografis, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Keterbatasan akses dan infrastruktur, terutama di wilayah kepulauan, selama ini menjadi hambatan utama dalam pemerataan pendidikan.

Baca Juga :  Organisasi sebagai Sistem: Interaksi Kompleks Menuju Efisiensi Maksimal

Program ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dan salah satu fokusnya adalah pembangunan *smart classroom* atau kelas cerdas di seluruh Indonesia. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa di daerah terpencil.

Tantangan dan Harapan

Hadrian mengakui bahwa ketimpangan tenaga pendidik di daerah 3T selama ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dan keterbatasan anggaran. Ia berharap reformasi sistem pendidikan yang dilakukan benar-benar memberikan solusi konkret, terutama bagi wilayah 3T yang masih tertinggal dalam pelayanan pendidikan.

Baca Juga :  Jadwal SPMB 2025/2026 Resmi Dirilis: Catat Tanggal Pendaftarannya Sekarang

Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan akses internet dan infrastruktur yang memadai di daerah 3T. Hal ini krusial untuk menunjang pendidikan dan memastikan siswa di daerah tersebut dapat bersaing di era global.

Implementasi Teknologi Modern

Selain infrastruktur, aspek pembelajaran juga perlu diperhatikan. Hadrian menekankan pentingnya penerapan *deep learning*, *coding*, dan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran digital. Ketiga hal ini dapat dioptimalkan untuk memaksimalkan pemanfaatan alat, sarana, dan prasarana digital.

Baca Juga :  Misteri Terapi Paus Mati: Obat Ajaib Era 1890-an?

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menyampaikan harapan yang senada, bahwa teknologi AI dapat diterapkan secara luas pada tahun ajaran baru 2025/2026. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan teknologi terkini dalam memajukan pendidikan nasional.

Kesimpulan

Program digitalisasi pendidikan merupakan langkah signifikan dalam upaya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, tersedianya pelatihan bagi tenaga pendidik, serta komitmen berkelanjutan dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.

Selain itu, perlu ada evaluasi dan monitoring secara berkala untuk memastikan program ini mencapai sasaran dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI