Obat-obatan seharusnya menjadi penolong, namun di tangan yang salah, mereka bisa menjadi senjata mematikan. Tramadol dan chlorpromazine (Excimer), dua obat yang seharusnya hanya tersedia dengan resep dokter, kini mudah diakses dan disalahgunakan.
Tramadol, analgesik opioid, digunakan untuk mengatasi nyeri hebat pascaoperasi atau nyeri kronis. Efek euforianya yang dihasilkan dari manipulasi sistem reward otak, menjadi daya tarik bagi penyalahgunaan. Penggunaan tramadol secara tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kecanduan, depresi pernapasan, kejang, bahkan kematian.
Excimer, antipsikotik untuk gangguan mental berat seperti skizofrenia dan bipolar, juga berpotensi mematikan jika disalahgunakan. Obat ini memblokir dopamin, neurotransmiter penting yang mengatur gerak dan emosi. Konsekuensinya bisa berupa gangguan motorik, tremor, dan bahkan sindrom neuroleptik maligne, kondisi langka namun sangat berbahaya.
Bahaya yang Tersembunyi di Balik Obat Resep
Perlu disadari bahwa bahaya penyalahgunaan obat tidak hanya terbatas pada narkotika terlarang seperti ganja atau sabu. Obat-obatan resep, yang seharusnya digunakan di bawah pengawasan medis ketat, juga menyimpan risiko yang signifikan jika disalahgunakan.
Banyak orang menganggap remeh risiko penggunaan obat resep secara berlebihan. Kurangnya edukasi publik tentang bahaya ini membuat masyarakat kurang waspada. Akses yang relatif mudah terhadap obat-obat tersebut, baik melalui jalur resmi maupun ilegal, memperparah situasi.
Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Obat Resep
Mekanisme kerja tramadol, misalnya, melibatkan pengikatan reseptor μ-opioid dan pelepasan serotonin serta norepinefrin. Ketidakseimbangan kimiawi ini menimbulkan rasa euforia sementara, namun berujung pada kecanduan jangka panjang.
Sementara itu, Excimer bekerja dengan memblokir dopamin, menyebabkan gangguan pada sistem motorik dan emosi. Efek samping jangka panjangnya sangat berbahaya dan dapat merusak fungsi otak secara permanen.
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Penegakan hukum saja tidak cukup untuk mengatasi masalah ini. Diperlukan pendekatan multi-sektoral yang melibatkan edukasi kesehatan masyarakat yang komprehensif, pengawasan ketat terhadap peredaran obat-obatan resep, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan obat.
Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang penggunaan obat yang tepat dan aman. Regulasi yang tegas dan pengawasan yang ketat dari pemerintah juga sangat diperlukan untuk mencegah peredaran obat-obatan secara ilegal.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa obat-obatan, baik yang legal maupun ilegal, dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya jika disalahgunakan. Kesadaran dan tanggung jawab pribadi sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan obat dan menjaga kesehatan.
Tramadol dan Excimer, pada dosis dan penggunaan yang tepat, bisa bermanfaat. Namun, ketika disalahgunakan, mereka menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan keselamatan jiwa. Kita harus memandang serius masalah ini, karena nyawa jauh lebih berharga daripada penyesalan di kemudian hari.
*) Fabian Rafky Wijaya, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran