Indeks utama Wall Street mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Jumat, 9 Mei 2025. Penurunan ini didorong oleh meningkatnya kehati-hatian investor menjelang negosiasi perdagangan penting antara Amerika Serikat (AS) dan China di Swiss pada akhir pekan.
Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 119,07 poin (0,29%) ke level 41.249,38. S&P 500 turun tipis 0,07% ke 5.659,91, sementara Nasdaq Composite nyaris stagnan, berakhir di 17.928,92. Sikap wait-and-see ini mencerminkan ketidakpastian pasar akan dinamika geopolitik dan kebijakan perdagangan global.
Investor menunggu hasil negosiasi AS-China yang dianggap sebagai katalis penting bagi arah pasar dalam beberapa pekan mendatang. Hasil perundingan ini sangat dinantikan karena dapat memberikan kepastian mengenai kebijakan perdagangan masa depan, terutama terkait tarif impor.
Negosiasi AS-China: Titik Fokus Pasar Global
Negosiasi ini berlangsung setelah AS dan Inggris mencapai kesepakatan perdagangan bilateral – perjanjian perdagangan internasional pertama AS sejak Presiden Trump menerapkan kebijakan tarif ‘resiprokal’ pada April 2025.
Presiden Trump menyambut baik kesepakatan AS-Inggris dan menyatakan optimisme terhadap kemungkinan tercapainya lebih banyak perjanjian serupa. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait tarif impor China.
Trump sebelumnya menyatakan bahwa tarif 80% untuk barang impor dari China “terasa tepat”, meskipun angka ini lebih rendah dari tarif saat ini (145%) dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar (di bawah 60%). Ketidakpastian mengenai tarif baru – apakah permanen atau sementara – menambah kekhawatiran pasar.
Peran Menteri Keuangan AS dan Delegasi China
Perundingan yang dipimpin Menteri Keuangan AS Scott Bessent bersama delegasi tinggi China menjadi pusat perhatian. Hasil perundingan akan sangat mempengaruhi sentimen pasar global dan arah kebijakan perdagangan AS ke depan.
Mark Hackett, Kepala Strategi Pasar di Nationwide, menyatakan bahwa perkembangan yang ada menjanjikan, namun belum cukup kuat untuk memberikan arah yang pasti bagi pasar. Pasar masih terpengaruh oleh berita yang naik turun, dan volatilitas cenderung datar hingga hasil negosiasi yang konkret muncul.
Dampak Negosiasi terhadap Pasar Saham AS dan Global
Secara mingguan, kinerja indeks saham utama AS cenderung negatif. S&P 500 melemah sekitar 0,5%, Nasdaq turun 0,3%, dan Dow Jones terkoreksi hampir 0,2%. Hal ini menunjukkan kekhawatiran pelaku pasar yang belum sepenuhnya mereda.
Meskipun demikian, beberapa investor tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang, terutama jika negosiasi AS-China menghasilkan kesepakatan positif. Sentimen global juga terbantu oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan di beberapa negara, termasuk Indonesia yang mencatat aliran masuk Rp120 miliar dalam periode yang sama.
Ketidakpastian mengenai hasil negosiasi AS-China menyebabkan volatilitas pasar. Perkembangan selanjutnya akan sangat bergantung pada detail kesepakatan yang tercapai, termasuk tingkat tarif impor yang disepakati dan dampaknya terhadap perekonomian global.
Selain itu, faktor-faktor lain seperti inflasi global, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi juga akan mempengaruhi pasar saham. Penting bagi investor untuk terus memantau perkembangan ekonomi makro dan geopolitik untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memprediksi dampak jangka panjang dari negosiasi AS-China terhadap pasar saham global. Perlu dipertimbangkan juga bagaimana kesepakatan ini akan memengaruhi perdagangan internasional dan rantai pasokan global.