PASANG IKLAN ANDA DISINI 081241591996

Kementan Pacu Kolaborasi Dorong Stabilitas Harga Livebird dan Sejahterakan Peternak

Kementerian Pertanian (Kementan) gencar mendorong kolaborasi dalam rantai pasok perunggasan untuk menstabilkan harga ayam hidup (livebird) dan menjamin keberlanjutan usaha peternak rakyat. Langkah ini dinilai krusial mengingat fluktuasi harga livebird berdampak signifikan pada perekonomian peternak kecil.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda, menekankan perlunya intervensi aktif di luar mekanisme pasar. Kerja sama antar sektor, dari perusahaan pakan terintegrasi hingga pedagang bahan baku pakan, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan permintaan terhadap ayam hidup dari peternak kecil. Kestabilan harga, menurut Agung, bukan hanya tanggung jawab pasar saja.

Dalam Rapat Koordinasi Dukungan Pakan terhadap Stabilisasi Harga Livebird, Agung meminta perusahaan pakan terintegrasi untuk berperan aktif menyerap livebird dalam jumlah besar. Hal ini penting untuk menjamin harga yang layak bagi para peternak.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga Jamin Pasokan Avtur Haji 2025, Siap Layani 95 Ribu Kiloliter

Pabrik pakan non-budidaya juga didorong untuk berkontribusi nyata dalam menyerap livebird dari peternak rakyat. Semua bentuk dukungan ini harus dilaporkan ke Ditjen PKH sebagai bentuk komitmen bersama. Ketidakstabilan harga ayam, bukan hanya merugikan peternak, namun juga mengganggu seluruh rantai pasok industri pakan.

Peran Penting Trader Bahan Baku Pakan

Agung juga menekankan pentingnya peran trader bahan baku pakan dalam menjaga kestabilan harga livebird. Sebagai bagian dari mata rantai bisnis pakan, mereka juga bertanggung jawab untuk menyerap ayam dari peternak. Ini adalah sebuah tanggung jawab bersama untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Tingginya konsumsi protein hewani berbasis unggas di Indonesia semakin memperkuat urgensi menjaga stabilitas harga livebird. Sekitar 94% penduduk Indonesia mengonsumsi telur ayam, dan 66% mengonsumsi daging ayam. Konsumsi ini jauh lebih tinggi dibandingkan konsumsi daging sapi (7%).

Baca Juga :  Strategi Sukses UTBK 2024: Raih Passing Grade UNIMED

Dengan harga pakan yang menyumbang lebih dari 70% total biaya budidaya, harga livebird yang layak menjadi penentu keberhasilan usaha peternakan unggas. Produksi pakan nasional tahun 2024 mencapai 18,4 juta ton, dengan 97% di antaranya merupakan pakan unggas. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sektor perunggasan bagi perekonomian nasional.

Dampak Harga Pakan dan Solusi Jangka Panjang

Harga pakan yang tinggi tanpa diimbangi harga jual livebird yang layak akan berdampak buruk pada peternak rakyat. Jika peternak berhenti produksi, permintaan pakan akan menurun, merugikan seluruh pihak dalam rantai pasok. Oleh karena itu, diperlukan solusi jangka panjang yang komprehensif.

Baca Juga :  Dividen Miliaran Rupiah Mengalir dari Emiten Dekat Luhut Binsar Pandjaitan

Direktur Pakan Ditjen PKH, Nur Saptahidayat, menekankan pentingnya empati dari pelaku industri pakan. Kerja sama antar pemangku kepentingan menjadi kunci keberlanjutan usaha peternakan dan ketahanan pangan nasional. Komitmen konkret dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini.

Informasi Tambahan: Strategi Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Harga

Pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk menstabilkan harga livebird melalui berbagai strategi. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Peningkatan akses peternak terhadap informasi pasar dan teknologi budidaya modern.
  • Diversifikasi sumber pakan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
  • Penguatan kerjasama antar lembaga pemerintah dan swasta dalam pengelolaan rantai pasok.
  • Program pelatihan dan pendampingan bagi peternak rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  • Penegakan aturan dan pengawasan terhadap praktik-praktik yang merugikan peternak.

Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, diharapkan stabilitas harga livebird dapat terjaga, sehingga kesejahteraan peternak rakyat terjamin dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga.

Dapatkan Berita Terupdate dari MerahMaron di:

PASANG IKLAN ANDA DISINI
PASANG IKLAN ANDA DISINI